
Listing, Saham Pengelola Golf di Sawangan Depok Ini Naik 34%

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten baru di Bursa Efek Indonesia (BEI) bertambah lagi pada Senin ini (6/7/2020). Perusahaan pengelola golf di Sawangan, Depok, Jawa Barat, yakni PT Pakuan Tbk (UANG) resmi melantai di BEI dan tercatat di papan pengembangan.
Berdasarkan data perdagangan BEI, Senin pagi ini, saham UANG langsung melesat 34,40% di level Rp 168/saham dari harga penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di level Rp 125/saham. Sedikit lagi saham Pakuan menyentuh level batas atas auto reject (ARA) 35%.
Sebelum penawaran umum, PT Sawangan Investasi Indonesia menjadi pemegang saham mayoritas Pakuan dengan porsi kepemilikan 95,66%.
Sementara, Badan Usaha Milik Daerah Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Raya memegang 1,44% saham UANG.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, Pakuan mengoperasikan Sawangan Golf Hotel & Resort, yang mengintegrasikan hotel, golf dan restoran, serta kolam renang di daerah Sawangan, Depok, Jawa Barat.
Ada tiga tiga sumber utama yakni pendapatan perusahaan yakni dari golf, pendapatan dari operasi hotel, dan pendapatan dari kolam renang. Dana IPO ini akan dipakai untuk menambah modal kerja proyek Sawangan Lake View.
Pakuan tercatat di Papan Pengembangan BEI sebagai perusahaan tercatat ke-30 di tahun 2020. UANG masuk ke dalam sektor Trade, Services & Investment dan subsektor Tourism, Restaurant And Hotel.
Perusahaan juga menjadi emiten ke 694 di BEI tahun ini. Saat IPO, perusahaan yang didirikan pada 8 Maret 1971 dan berbasis di Sawangan Depok, ini melepas 275 juta saham dengan harga Rp 125/saham sehingga dana yang diraih mencapai Rp 34,38 miliar, dengan kapitalisasi pasar menembus Rp 151,25 miliar.
Direktur Utama Perseroan, Ridwan Pranata mengatakan dana IPO akan dipergunakan perseroan untuk penambahan modal kerja proyek Sawangan Lake View yang merupakan rencana perseroan dalam mengembangkan properti residensial dan komersial.
Perseroan melihat berdasarkan potensi nilai utama aset yang dimilikinya yaitu lokasi tanah yang strategis, rencana pengembangan properti residensial ini merupakan langkah yang tepat untuk diambil dengan mengambil peluang dari peningkatan kebutuhan perumahan dengan harga terjangkau di pinggiran kota Jakarta.
"Dukungan dan sambutan yang diberikan oleh pasar modal di Indonesia hingga kami dapat dicatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia merupakan bukti kepercayaan yang diberikan kepada Perseroan dan pencatatan saham ini merupakan bukti komitmen Pakuan kepada para stakeholders kami," katanya.
Mengacu data di BEI, dana IPO sebesar 4,70% akan dipakai untuk keperluan event launching dan initial promotion, sementara 25,39% untuk pembangunan atau konstruksi areal komersial.
Sisa dana terbesar yakni 69,91% akan dipakai untuk biaya membangun fasilitas pendukung.
Setelah IPO, saham perusahaan mayoritas masih dipegang PT Sawangan Investasi Indonesia 73,92%, lalu investor publik 22,73%, BUMD Pemda DKI Jakarta 1,11%, sisanya investor lain termasuk PT Metropolitan Development.
Aset perusahaan pada 2019 tercatat sebesar Rp 284,88 miliar, dari Desember 2018 sebesar Rp 303,23 miliar, sementara aset di Desember 2017 masih sebesar Rp 38,83 Miliar.
Tahun lau pendapatan perusahaan tembus Rp 6,89 miliar, turun dari tahun 2018 yakni Rp 1,94 miliar. Namun perusahaan masih rugi Rp 23,83 miliar, dari laba bersih 2018 yakni Rp 60,42 miliar.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Liar! BEI 'Gembok' Saham Indosterling & Sawangan Golf