
Tahir Suntik Mayapada Rp 750 M, Pieter Tanuri Masuk Indomobil

Jakarta, CNBCÂ Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat kemarin (3/7/20) ditutup di zona hijau dengan apresiasi sebesar 0,14% di level 4.973,79.
IHSG berhasil selamat ditutup terapresiasi karena 15 menit sebelum pasar ditutup IHSG sempat jatuh ke zona merah.
Penurunan IHSG secara tiba-tiba ini dikarenakan bursa Benua Eropa dibuka di zona merah setelah penjualan motor Jerman anjlok 40% pada Juni ke level terendah 30 hari, menurut harian Jerman Tagesspiegel.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 108 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 6,1 triliun. Terpantau 176 saham harganya naik, 222 turun, dan 171 stagnan.
Saham yang paling banyak dilepas asing hari ini adalah PT Unilever IndonesiaTbk (UNVR) dengan jual bersih sebesar Rp 25 miliar dan PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 15 miliar.
Sejalan dengan IHSG, bursa di kawasan Asia terpantau hijau, Hang Seng Index di Hong Kong naik 0,99%, Nikkei di Jepang terapresiasi sebesar 0,72%, sedangkan STI Singapore juga naik 0,63%.
Berikut beberapa aksi korporasi pada Jumat kemarin:
1. Serap Rights Issue, Konglomerat Tahir Suntik Mayapada Rp 750 M
Konglomerat Dato Sri Tahir menyuntikan modal sebesar Rp 750 miliar ke PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA). Tahir merupakan pemegang saham pengendali dari Bank Mayapada.
Hal tersebut terungkap dari Keterbukaan Informasi dari Bank Mayapada di Bursa Efek Indonesia. Setoran modal tersebut dilakukan pada Rabu, 1 Juli 2020.
"Penempatan dana tersebut memperkuat aspek permodal dan merupakan bagian dari tahapan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas XIII tahun 2020 sebesar Rp 4,5 triliun," tulis keterbukaan informasi yang ditandatangani Hariyono Tjahjarijadi.
2. Terungkap! Alasan Erick Thohir Merger Bank Syariah Milik BUMN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan alasan utama menggabungkan seluruh bank syariah yang dimiliki bank BUMN. Dia menyebut, penggabungan tersebut dilakukan agar tak ada kanibalisme diantara bank-bank tersebut, disamping juga menyediakan opsi pendanaan di dalam negeri.
Dalam paparannya dalam sebuah acara diskusi, dia mengatakan Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar perlu memiliki fasilitas pendanaan syariah.
"Ini yang kita coba lakukan segmentasi yang ada di Himbara supaya tidak kanibal dan memperkaya pada marketnya," kata Erick dalam sebuah acara diskusi virtual, Kamis (2/7/2020).
3. Efek Pabrik Tutup Gegara Covid, Saham Unilever Drop Hampir 2%
Harga saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) pada Jumat kemarin (3/7) ditutup terkoreksi hampir 2%. Penutupan salah satu pabrik menjadi salah satu sentimen yang membuat harga saham Unilever Indonesia terkoreksi.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) harga saham Unilever Indonesia terkoreksi 1,86% terkoreksi Rp 7.900/unit. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp 66,54 miliar.
Unilever Indonesia menutup salah satu pabrik di Cikarang karena beberapa karyawan di bagian engineering gedung TBB yang terkonfirmasi positif Covid-19 yang terpapar virus corona (Covid-19). Namun perseroan memastikan pasokan produk tetap aman kendati menutup fasilitas pabrik.
4. Saham MAPI Drop 3%, Gegara Heboh Intip Payudara di Starbucks
Harga saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) pada penutupan perdagangan, Jumat (3/7/2020) terkoreksi lebih dari 3% setelah kasus viral video intip payudara perempuan di Starbucks ramai dibicarakan.
Koreksi harga saham Mitra Adiperkasa tersebut semakin dalam, setelah di awal perdagangan tercatat terkoreksi 1% lebih.
Berdasarkan data perdagangan BEI, harga saham MAPI saat penutupan terkoreksi 3,27% ke level Rp 740/unit. Nilai transaksi saham MAPI tercatat mencapai Rp 14,83 miliar.
5. Siap-siap! Erick Thohir Bakal Rombak Habis Manajemen Pupuk
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah mempersiapkan untuk merombak habis komisaris dan direksi PT Pupuk Indonesia (Persero).
Menteri BUMN Erick Thohir menggambarkan perombakan yang akan dilakukan di perusahaan ini sebagai battlefield (ladang perang) baru yang akan membuat kementerian yang dipimpinnya banyak dikecam.
Erick mengatakan banyak hal yang harus diperbaiki dari BUMN pupuk ini. Sebab, tugas utama yang dilakukan oleh PT Pupuk untuk menyalurkan pupuk kepada petani, justru tidak tepat sasaran.
6. Pieter Tanuri Bakal Suntik Rp 527 M, Saham Indomobil Ambles
Harga saham PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) merosot 2,26% di level Rp 650/saham pada perdagangan awal sesi II, Jumat (3/7/2020) di tengah rencana perusahaan otomotif Grup Salim ini akan melangsungkan Penawaran Umum Terbatas (PUT) III atau penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, saham IMASÂ ditransaksikan Rp 6,53 miliar dengan volume perdagangan 10,06 juta saham, dengan kapitalisasi pasar Rp 1,8 triliun.
Sepekan terakhir, saham IMAS melorot 11,56% dan sebulan terakhir naik tipis 0,78%. Namun dalam 3 bulan terakhir, saham IMAS melesat 81,56% dengan catatan jual asing mencapai Rp 2,91 miliar pada periode 3 bulan terakhir.
7. OJK Periksa Kepatuhan 40 MI & Broker, Begini Respons Pasar
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan pemeriksaan kepatuhan terhadap 40 perusahaan sekuritas dan 40 perusahaan manajer investasi (MI) serta produk pengelolaan investasinya pada tahun ini.
Langkah ini dilakukan OJK untuk menjaga industri investasi dan pasar modal di Tanah Air agar tetap aman dan bertumbuh secara berkelanjutan.
"Pemeriksaan kepatuhan di 2020, dilakukan terhadap 40 perusahaan efek dan 40 MI dan produk pengelolaan investasinya," tulis keterangan yang disampaikan OJK dalam dokumen bertajuk Reformasi Sektor Jasa Keuangan Bidang Pasar Modal OJK, yang diterima CNBC Indonesia, Jumat (3/7/2020).
8. Siap-siap! Sri Mulyani Bakal Tempatkan Dana Triliunan ke BPD
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah merealisasikan 'titipan' dana Rp 30 triliun kepada Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara).
Bank pelat merah pun berkomitmen untuk menggunakan dana simpanan pemerintah yang ditempatkan di empat bank BUMN sebesar Rp 30 triliun untuk meningkatkan ekspansi kredit (leverage) naik tiga kali dalam 3 bulan mencapai Rp 90 triliun.
Sebanyak empat bank BUMN tersebut adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Nah setelah bank BUMN, ternyata pemerintah bakal menyiapkan juga dana titipan kepada Bank Pembangunan Daerah (BPD). Dengan mekanisme yang sama dengan bank BUMN, nantinya bank daerah dapat melakukan restrukturisasi kredit sampai ekspansi seperti halnya bank BUMN.
"Mirip dengan BUMN, nah itu skema penempatan dana pemerintah di bank pembangunan daerah tengah disiapkan," kata salah satu pejabat di Kemenkeu kepada CNBC Indonesia, Jumat (3/7/2020).
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tambah Modal, Mayapada Siap Rights Issue 2,27 Miliar Saham
