
Siapa Serap Rights Issue Mayapada Rp 4,5 T? Ini Jawaban Tahir

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemilik PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) Dato' Sri Tahir berencana akan menyerap saham baru yang akan diterbitkan perseroan. Tahir akan menyerap rights issue saham baru yang akan diterbitkan perseroan via mekanisme penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) yang nilainya mencapai Rp 4,5 triliun.
Hal tersebut disampaikan oleh Tahir kepada CNBC Indonesia melalui pesan singkat. "Ya [serap rights issue]. Nanti saya kabarin, rencana rights issue Rp 4,5 triliun," ujar Tahir kepada CNBC Indonesia melalui pesan singkat, Rabu (10/6/2020)
Bank Mayapada berencana melakukan penambahan modal dengan memberikan HMETD atau rights issue dengan jumlah sebanyak-banyaknya 2.277.470.229 atau 2,27 miliar saham Seri B.
Jumlah saham baru yang akan diterbitkan MAYA tersebut setara dengan 25,00% dari modal disetor setelah terlaksananya penawaran umum terbatas (PUT) ke-XIII ini dengan nilai nominal Rp 100/saham. Hanya saja belum diungkapkan besaran harga pelaksanaan rights issue ini per sahamnya.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham MAYA berada di level Rp 6.050/saham pada akhir perdagangan Selasa kemarin (9/6/2020) dan secara year to date minus 33,52%. Pada pembukaan pagi ini, Rabu (10/6), sahamnya stagnan Rp 6.050/saham.
"Rencana Penambahan Modal Dengan HMETD perseroan ini diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan perseroan, sehingga dapat menambah kemampuan perseroan untuk meningkatkan kegiatan usaha, kinerja perseroan dan daya saing dalam industri yang sama," tulis manajemen MAYA, dalam prospektus yang dipublikasikan, dilansir Rabu (10/6/2020).
Pelaksanaan PUT XIII ini akan dilaksanakan setelah diperolehnya persetujuan dari RUPSLB dan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). RUPSLB MAYA akan digelar pada Kamis 16 Juli 2020.
"Dengan meningkatnya kinerja dan daya saing perseroan, diharapkan pula dapat meningkatkan imbal hasil nilai investasi bagi seluruh pemegang saham."
"Selain itu penambahan modal ini juga memberikan pengaruh kepada pemegang saham yang tidak melaksanakan HMETD-nya yaitu akan terkena dilusi atas persentase kepemilikan saham perseroan," tulis manajemen.
Manajemen MAYA menjelaskan, seluruh dana yang diperoleh dari PUT XIII, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan dipergunakan seluruhnya oleh perseroan untuk memperkuat struktur permodalan dalam meningkatkan aktiva produktif dalam bentuk kredit.
Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi, dan Sekretaris Perusahaan Mayapada, Jennifer Ann, dalam surat jawaban ke BEI pada 13 Mei lalu juga mengungkapkan rencana dana yang akan dihimpun dari rights issue ini adalah sebesar Rp 4,5 triliun.
"Perseroan akan menginformasikan lebih lanjut sesuai dengan tahapan tahapan lazim dalam pelaksanaannya, terkait dengan waktu perkiraan RUPS, rasio dan harga pelaksanaan HMETD, dan perkiraan dilusi dan struktur pemegang saham sebelum dan sesudah penambahan modal," tulis keduanya.
(hps/hps) Next Article Tambah Modal, Mayapada Siap Rights Issue 2,27 Miliar Saham
