
Unilever Tutup 1 Pabrik, 265 Karyawan Diminta di Rumah

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten konsumer PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) memastikan pasokan produk tetap aman kendati menutup fasilitas pabrik Unilever setelah adanya laporan mengenai beberapa karyawan di bagian engineering gedung TBB yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Sancoyo Antarikso, Governance and Corporate Affairs Director menyampaikan, produk perseroan merupakan bagian penting dalam keseharian konsumen oleh karena itu Unilever memastikan hal ini tidak akan mempengaruhi pasokan kepada konsumen.
"Stok yang ada di gudang kami maupun di gudang distributor dan pelanggan masih mencukupi. Saat ini sebanyak 265 karyawan TBB berada di rumah selama operasional pabrik TBB dihentikan sementara," kata Sancoyo, dalam keterangannya, Jumat (3/7/2020).
Sancoyo melanjutkan, Gedung TBB merupakan satu bagian dari kompleks pabrik Unilever di Cikarang, dalam kompleks tersebut terdapat beberapa gedung dengan protokol pemisahan zona kerja dan area produksi yang ketat. Karyawan hanya diperbolehkan bekerja di zona masing-masing, dan tidak dapat melintas zona kerja dan area produksi.
Setelah adanya temuan itu, Unilever Indonesia telah mengirimkan laporan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, melakukan contact tracing, dan mewajibkan PCR test bagi keseluruhan karyawan gedung TBB sebanyak 265 orang.
"Operasional segera kami tangguhkan begitu mendapat kabar tersebut, untuk berfokus menerapkan berbagai langkah preventif dalam upaya menjaga kesehatan dan keselamatan karyawan," kata Sancoyo, dalam keterangan pers yang diperoleh CNBC Indonesia, Kamis (2/7/2020).
Unilever secara global memiliki protokol dalam menangani kasus COVID-19, dan kebijakan ini diterapkan pada seluruh kantor dan pabrik Unilever di 180 negara, termasuk di Indonesia. Sancoyo memastikan, hal ini tidak akan mempengaruhi pasokan kepada konsumen.
Merespons sentimen ini, pada perdagangan akhir pekan ini, saham Unilever terpantau melemah 1,55% ke posisi Rp 7.925 per saham. Sejak awal tahun, UNVR masih melemah 5,65%.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perkuat Fundamental UNVR, Ira Noviarti Didaulat Posisi Baru