FYI, Rupiah Nyaris Sentuh Rp 14.300/US$ Lagi

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
02 July 2020 13:12
Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah kembali melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (2/7/2020), mendekati Rp 14.300/US$.

Rupiah lagi-lagi melemah saat sentimen pelaku pasar sedang bagus hari ini. Rabu kemarin, Mata uang Garuda sudah mencatat pelemahan 5 hari beruntun.

Rupiah membuka perdagangan dengan stagnan di Rp 14.190/US$, tetapi tidak lama rupiah kemudian masuk ke zona merah. Depresiasi rupiah semakin membengkak hingga 0,63% ke Rp 14.280/US$, yang merupakan level terlemah dalam satu bulan terakhir.

Posisi rupiah sedikit membaik, pada pukul 12:00 WIB berada di level Rp 14.260/US$ atau melemah 0,49% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Sejak mencapai level terkuat 3 bulan Rp 13.810/US$ pada 8 Juni lalu, rupiah berbalik arah dan dalam tren melemah. Pelemahan per harinya memang tipis-tipis, tetapi berlangsung secara terus menerus hingga hari ini.

China yang mengirim kabar baik dalam 2 hari terakhir, sektor manufakturnya masih menunjukkan ekspansi yang memberi harapan perekonomian akan segera bangkit dari kemerosotan akibat pandemi penyakit virus corona.

Sektor manufaktur Indonesia juga perlahan mulai bangkit meski masih berkontraksi.

Tetapi kabar baik tersebut masih belum mampu mendongkrak kinerja rupiah.

Pada hari ini, kabar baik datang dari perkembangan vaksin Covid-19. CNBC International melaporkan, kandidat vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh kerja sama perusahaan farmasi AS dan Jerman (Pfizer & BioNTech) menunjukkan hasil yang positif. Kandidat vaksin tersebut dikabarkan mampu menghasilkan antibodi yang dapat menetralkan virus.

"Kami didukung oleh data klinis BNT162b1, satu dari empat konstruk mRNA yang kami evaluasi secara klinis menunjukkan hasil yang positif, sebuah penemuan awal yang bagus," kata Kathrin U. Jansen, kepala penelitian dan pengembangan vaksin di Pfizer.

Lebih lanjut perusahaan tersebut juga mengatakan jika vaksin tersebut memperoleh izin dari otoritas kesehatan terkait (FDA), maka perusahaan akan membuat 100 juta dosis akhir tahun ini dan kemungkinan lebih dari 1,2 miliar dosis di akhir tahun 2021.

Bursa saham Asia kembali menghijau hingga tengah hari ini merespon kabar baik tersebut, yang menjadi indikasi mood pelaku pasar masih bagus.


Tetapi sekali lagi, kabar baik tersebut masih belum mampu mengangkat kinerja rupiah hari ini dan terancam mengalami pelemahan 6 hari beruntun.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sentuh Rp 16.500/US$, Rupiah Terus Terpuruk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular