Vaksin Pfizer Bikin Bursa Benua Kuning jadi Hijau

Tri Putra, CNBC Indonesia
02 July 2020 11:14
Passersby are reflected on an electronic board showing the exchange rates between the Japanese yen and the U.S. dollar, the yen against the euro, the yen against the Australian dollar, Dow Jones Industrial Average and other market indices outside a brokerage in Tokyo, Japan, August 6, 2019.   REUTERS/Issei Kato
Foto: Bursa Tokyo (REUTERS/Issei Kato)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham di kawasan Asia pada perdagangan Kamis (30/7/2020) terpantau berada di zona hijau.

Kenaikan di mayoritas bursa Benua Kuning hari ini terjadi karena kandidat vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh kerja sama perusahaan farmasi AS dan Jerman (Pfizer & BioNTech) menunjukkan hasil yang positif. Kandidat vaksin tersebut dikabarkan mampu menghasilkan antibodi yang dapat menetralkan virus.

Artinya antibodi tersebut berfungsi dengan baik untuk menonaktifkan sang virus. Jumlah antibodi yang dihasilkan oleh pasien uji coba lebih banyak 1,8 - 2,8 kali lipat dari mereka yang sudah sembuh. 

Sementara itu sentimen negatif bursa Asia datang dari parlemen China baru saja mengesahkan undang-undang keamanan di Hong Kong yang tentunya dapat memicu panasnya situasi di Hong Kong. 

Undang-undang tersebut dinilai dapat merusak status otonomi Hong Kong yang menganut asas satu negara dua sistem. Hal ini mendapat protes terutama oleh rival China yaitu AS. Dengan lolosnya UU ini, AS tentunya akan semakin geram. 

Setelah peraturan ini keluar, kemarin (1/7/20) ratusan warga Hong Kong melakukan protes di distrik perbelanjaan Causeway Bay, dan langsung diusir oleh kepolisian setempat dan untuk pertama kalinya undang-undang keamanan nasional Hong Kong dipergunakan untuk menangkap seorang warga yang memegang bendera kemerdekaan Hong Kong dan seorang wanita yang memegang tulisan 'Kemerdekaan Hong Kong'.

Hukuman untuk kejahatan ini menurut undang-undang baru, sampai dengan dipenjara seumur hidup.

Di Korea Selatan indeks Kospi berhasil terapresiasi 0,07% setelah rilis data Indeks Harga Konsumen Korea Selatan Bulan Juni oleh Kantor Statistik Nasional Korea yang menunjukkan harga-harga yang stagnan sehingga tidak terjadi inflasi ataupun deflasi, konsensus sendiri meramalkan terjadinya deflasi tipis 0,1% setelah pada bulan sebelumnya terjadi deflasi 0,3%. Tentu saja ini merupakan rilis data yang baik karena hal ini menunjukkan pemulihan daya beli masyarakat Negeri Ginseng

Selanjutnya di Singapura Indeks STI terbang 0,23%, di Jepang Indeks Nikkei berhasil naik tipis 0,05%, di China indeks SSE juga berhasil terapresiasi 1,16%, sedangkan di Hong Kong indeks Hang Seng terpantau loncat 1,36% Sementara itu dari dalam negeri Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menanjak 0,81% ke level 4.953,94.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular