Ternyata Investasi Saham MDKA Lebih Cuan daripada Beli Emas

Tri Putra, CNBC Indonesia
02 July 2020 11:02
FILE PHOTO: An employee shows gold bullions at Degussa shop in Singapore June 16, 2017. REUTERS/Edgar Su/File Photo
Foto: Emas Batangan di toko Degussa di Singapur, 16 Juni 2017 (REUTERS/Edgar Su)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emas memang masih menjadi primadona di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global karena statusnya sebagai safe haven alias aset yang tergolong aman, lihat saja harganya yang terus membumbung tinggi setelah perekonomian global digerogoti oleh virus corona.

Memang sekarang harga emas masih pada posisi US$ 1.767/ troy ons, dan belum menyentuh rekor tertingginya sejak 2011 silam yaitu US$ 1.911/troy ons, akan tetapi banyak analis yang memprediksi harga emas akan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa dalam waktu dekat. Ada yang memprediksi emas akan mencapai US$ 2.000/troy ons, hingga yang paling tinggi US$ 4.000/troy ons dalam jangka panjang.

Bahkan ada ramalan yang sangat ekstrim yaitu emas dunia diprediksi terbang hingga US$ 10.000/troy ons, oleh Dan Olivier, pendiri Myrmikan Capital. Ini adalah perusahaan pengelola dana yang berbasis di New York yang fokus pada riset emas (Myrmikan Research) dan pengelola dana Myrmikan Gold Fund.

Akan tetapi kenaikan emas ini bisa saja membuat para investor galau. Mana yang lebih baik, berinvestasi langsung di emas atau membeli perusahaan yang bergerak di industri emas ?

Memang ketika harga emas naik tentu saja perusahaan yang bergerak di industri emas akan diuntungkan karena harga komoditasnya naik, tapi apakah dampak dari kenaikan harga emas ini lebih besar daripada dampak dari kekacauan ekonomi global dan virus corona terhadap masing-masing perusahaan ? Simak tabel berikut.

Sampai dengan pertengahan tahun ini emas berhasil reli sebesar 17,29% tentu saja ini pencapaian yang sangat menyilaukan karena pada periode yang sama Indeks Harga Saham Gabungan harus terkoreksi sebesar 22,13%.

Sementara itu untuk saham perusahaan yang bergerak di industri emas hanya PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang berhasil menyalip kinerja harga emas di pasar spot. Perusahaan pertambangan emas yang terafiliasi dengan Sandiaga Uno ini berhasil melesat 27,57% sampai dengan pertengahan tahun.

Akan tetapi tidak semua saham yang bergerak di industri emas yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil terbang tinggi seperti MDKA. Mayoritas saham yang bergerak di industri emas pada semester pertama ini masih terpantau bervariatif. Bahkan perusahaan pertambangan emas Pelat Merah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) harus rela terkoreksi cukup berat sebesar 27,98%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Emas Bangkit, Begini Kinerja Saham Emiten Produsennya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular