Emas Bangkit, Begini Kinerja Saham Emiten Produsennya

Tri Putra, CNBC Indonesia
10 June 2020 14:05
Pengunjung melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Kamis, 12 Maret 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5,01% ke 4.895,75. Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dihentikan sementara (trading halt) setelah  Harga tersebut ke 4.895,75 terjadi pada pukul 15.33 WIB.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: IHSG Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia di pasar spot hari ini menguat tipis 0,02% ke US$ 1.714,7/troy ons. Harga emas sendiri sudah reli 1,95% dalam berberapa hari terakhir dan kembali ke level psikologisnya setelah jatuh di bawah US$ 1.700/troy ons pekan lalu.

Dengan naiknya harga emas dalam berberapa hari ini, bagaimana kabar emiten yang bergerak di sektor pertambangan emas hari ini ?

Ternyata naiknya harga emas ini tidak mampu menyelamatkan saham-saham yang bergerak di sektor pertambangan emas hari ini. Saham - saham ini terpantau mayoritas mengalami penurunan.

Penurunan ini termasuk koreksi wajar, karena secara umum pasar saham sedang reli panjang selama dua pekan terakhir. Maka dari itu hari ini investor memutuskan untuk merealisasikan keuntunganya alias profit taking.

Terpantau harga saham perusahaan pertambangan emas Pelat Merah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terdepresiasi sebesar 3,28% ke level harga Rp 590/unit. Koreksi di saham ANTM terjadi karena aksi profit taking investor setelah selama 2 pekan terakhir ANTM berhasil reli naik 13,46%.

Harga saham PT J Resources Pasifik Tbk (PSAB) juga terpantau mengalami koreksi tipis 0,53%.

Kenaikan hari ini hanya dibukukan oleh PT Merdeka Cooper Gold Tbk (MDKA) yang harga sahamnya berhasil naik 1,58% ke level harga Rp 1.290/unit. Saham MDKA hari ini tidak mengalami koreksi karena investor tidak melakukan aksi profit taking di saham ini mengingat selama 2 pekan terakhir MDKA tidak reli naik, bahkan harga sahamnya cenderung turun 4,81%.

Akan tetapi harga saham MDKA sudah kembali, bahkan naik dari level sebelum terjadinya serangan virus corona, tercatat secara tahun berjalan MDKA sudah terbang 20,09%.

Hal ini dikarenakan apabila terjadinya ketidakpastian global seperti pandemi ini, investor akan cenderung memindahkan dana mereka ke komoditas yang lebih aman (safe haven). Ini tentunya akan mengerek naik harga emas dan akan meningkatkan profitabilitas perusahaan.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/hps) Next Article Video: Geger! RI Temukan "Harta Karun" 2 Miliar Ton Emas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular