Hong Kong Rusuh Lagi, Bursa Asia Variatif

Tri Putra, CNBC Indonesia
01 July 2020 16:42
Men look at stock quotation boards outside a brokerage in Tokyo, Japan, December 5, 2018.  REUTERS/Issei Kato     TPX IMAGES OF THE DAY
Foto: Pria melihat papan kutipan saham di luar broker di Tokyo, Jepang, 5 Desember 2018. REUTERS / Issei Kato

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham di kawasan Asia pada perdagangan Rabu (1/7/2020) terpantau ditutup bervariatifKenaikan di berberapa bursa Benua Kuning hari ini terjadi karena rilis data masing-masing negara yang lumayan ciamik meskipun parlemen China baru saja mengesahkan undang-undang keamanan di Hong Kong yang tentunya dapat memicu panasnya situasi di Hong Kong.

Undang-undang tersebut dinilai dapat merusak status otonomi Hong Kong yang menganut asas satu negara dua sistem. Hal ini mendapat protes terutama oleh rival China yaitu AS. Dengan lolosnya UU ini, AS tentunya akan semakin geram.

Setelah peraturan ini keluar, ratusan warga Hong Kong melakukan protes di distrik perbelanjaan Causeway Bay, dan langsung diusir oleh kepolisian setempat dan untuk pertama kalinya undang-undang keamanan nasional Hong Kong dipergunakan untuk menangkap seorang warga yang memegang bendera kemerdekaan Hong Kong dan seorang wanita yang memegang tulisan 'Kemerdekaan Hong Kong'. Hukuman untuk kejahatan ini menurut undang-undang baru, sampai dengan dipenjara seumur hidup.

Di China indeks SSE berhasil loncat sebesar 1,38% setelah rilis data Indeks PMI Manufaktur bulan Juni China oleh Markit yang berada di angka 51,2 jauh lebih baik daripada konsensus sebesar 50,5.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula, di atas 50 berarti dunia usaha optimistis dan siap melakukan ekspansi.

Selanjutnya di Jepang, Indeks Nikkei turun 0,75% setelah rilis data Pembangunan Rumah Tinggal bulan Mei oleh Kementrian Pertanahan, Transportasi, dan Infrastruktur Jepang yang menunjukkan pembangunan rumah hanya terkontraksi 12,3%, ini lebih baik daripada perkiraan konsensus yang meramalkan akan terjadi kontraksi 15,9%

Selanjutnya indeks PMI Manufaktur Bulan Juni di Jepang yang di rilis oleh Nomura menunjukkan kenaikan dari bulan sebelumnya dari 37,8 pada bulan Mei menjadi 40,1 pada bulan Juni. Angka ini juga lebih baik daripada konsensus yang meramalkan PMI akan tetap berada di level 37,8.

Di Korea Selatan indeks Kospi berhasil terdepresiasi 0,07% setelah rilis data Ekspor Korea Selatan Bulan Juni yang terkontraksi tajam sebesar 10,9% jauh lebih parah daripada konsensus yang menargetkan hanya terjadi kontraksi sebesar 7,8%.

Selanjutnya itu Impor Korea Selatan Bulan Juni juga sama buruknya yaitu terkontraksi sebesar 11,4% lebih parah dari konsensus yang menargetkan terjadinya kontraksi 9,6%.

Sementara itu PMI Manufaktur Korea Selatan Bulan Juni yang dirilis oleh HSBC menunjukkan angka sebesar 43,4, lebih baik daripada bulan lalu yang sebesar 41,3.

Sedangkan di Singapura Indeks STI terbang 0,78% dan dari dalam negeriIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami apresiasi 0,18% ke level 4.914,38. Untuk Bursa saham Hang Seng di Hong Kong sedang libur merayakan hari jadi wilayah administratif Hong Kong.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular