
DPR Pertanyakan 14 Proyek Fiktif Waskita, Diperiksa KPK?

Jakarta, CNBC Indonesia - Rapat kerja Komisi VI DPR RI bersama sejumlah bos BUMN karya diwarnai pertanyaan terkait dugaan proyek fiktif. Pertanyaan itu dilontarkan para legislator kepada Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk (WSKT), Destiawan Soewardjono.
Salah satu anggota Komisi VI yang menanyakan persoalan ini adalah Muhammad Toha dari fraksi PKB. Dia bahkan sempat menyinggung adanya pemeriksaan yang berlangsung hampir tiap hari.
Meski tak menyebut detail institusi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), namun ucapan Toha memberikan sinyal melalui kode huruf.
"Kita lihat update di tiga huruf, lihat update tiap hari itu untuk Waskita. Mohon maaf harus saya sampaikan meskipun ini [Direksi] baru semuanya, tiap hari diperiksa Pak. Mohon Saya ingin disampaikan itu masalah apa sih?," tanya Toha di sela rapat, Rabu (1/7/20).
Dia melanjutkan, informasi yang sampai kepadanya menyebut bahwa pemeriksaan ini terkait dengan keterlibatan Waskita Karya sebagai sub kontraktor di sejumlah proyek fiktif.
"Mohon Waskita kalau bisa dijelaskan tolong dijelaskan, kok tiap hari saya lihat dari updatenya tiga huruf itu, tiap hari. Biar kita juga tahu, ini menjadi antisipasi kita biar tidak seperti yang dulu lagi. Itu peristiwa yang dulu bukan sekarang," tandasnya.
Hal senada disampaikan legislator lain, Ananta Wahana dari Fraksi PDIP. Dia bahkan menyebut jumlah dugaan proyek fiktif yang melibatkan Waskita Karya.
"Waskita kalau nggak salah tadi juga oleh pak Toha disampaikan terlibat dalam proyek fiktif, kalau nggak salah catatannya ada 14 proyek, di antaranya di Banten. Saya berharap ini mendapatkan cerita agar kita bisa menjelaskan," urainya.
Dia menegaskan bahwa persoalan ini jika tak diberi penjelasan bisa mencoreng nama Waskita dan BUMN.
"Karena omongan tentang keterlibatan Waskita sebagai BUMN menangani pekerjaan fiktif ini menjadi lucu," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono, sempat memberi penjelasan. Kasus ini menurutnya jadi perhatian direksi baru.
"Untuk proyek-proyek pengadaan fiktif ini juga menjadikan atensi kami di tim yang baru untuk tidak terulang dan kami akan melakukan audit khusus, sosialisasi terkait dengan hal ini sehingga ke depan tidak terjadi lagi," kata Destiawan.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waskita Toll Road Bakal Lepas 4 Ruas Tol Tahun Ini