
Asing Kabur Rp 161 M, IHSG Masih Anteng di Zona Hijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pertama perdagangan Selasa (30/6/20) ditutup di zona hijau dengan kenaikan 0,35% di level 4918,93.
Data perdagangan mencatat, investor asing kembali melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 161 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 3,2 triliun.
Saham yang paling banyak dilepas asing hari ini adalah PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan jual bersih sebesar Rp 23 miliar dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 20 miliar.
Sejalan dengan IHSG, bursa di kawasan Asia terpantau hijau, Hang Seng Index di Bursa Hong Kong naik sebesar 0,89%, Nikkei di Jepang terapresiasi sebesar 1,78%, sedangkan STI Singapore juga naik 1,15%.
Sementara itu kabar baik datang dari Negara Paman Sam. Usai terkoreksi pada akhir pekan lalu, dini hari tadi tiga indeks saham utama Wall Street berhasil melenggang ke zona hijau. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 579 poin atau 2,3%. Pada saat bersamaan S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing menguat 1,5% dan 1,2%.
"Data statistik [infeksi] virus corona di AS memburuk dalam sepekan terakhir...Namun para trader kembali tak menghiraukan sentimen negatif ini" kata Erik Bregar, kepala Strategi FX di Exchange Bank of Canada dalam sebuah catatan.
Beberapa analis seperti seperti Tom Lee dari Fundstrat Global Advisors, mengatakan bahwa mereka merasa terhibur karena fakta bahwa percepatan jumlah infeksi belum mengarah pada peningkatan kematian yang nyata.
"Meskipun ada banyak 'berita utama' Covid-19 yang mengkhawatirkan selama akhir pekan angka 'catatan kasus' kematian harian AS yang dikaitkan dengan Covid-19 turun ke level terendah baru 253," kata Lee dalam emailnya kepada klien.
"Dan sementara banyak yang cenderung menjadi 'full blown' bearish lagi, kami pikir perbedaan dalam perawatan Covid-19 (kasus vs kematian) serta jalur yang mencerminkan [kasus] di NYC mendekati puncaknya memberi tahu kami kami mungkin [kita] dekat dengan titik dimana kasus mulai lambat," tambahnya.
Dari dalam negeri, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kekhawatirannya terkait dengan dampak pandemivirus corona (Covid-19) yang menghantam ekonomi dalam negeri. Jokowi menyatakan pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2020 diprediksi berada pada posisi minus alias terkontraksi.
"Pada kuartal pertama kita bisa tumbuh, masih tumbuh keadaan normal di atas 5 persen, tapi kuartal pertama kita tumbuh 2,97 persen. Masih bisa tumbuh," kata Jokowi dalam kunjungan kerja di Jawa Tengah, Selasa (30/6/2020).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000