
Rupiah Jadi Korban PHP! Sempat Menguat, Sekarang Lesu Lagi

Akan tetapi, bukan berarti semua baik-baik saja. Tidak semua data ekonomi yang dirilis menunjukkan angka memuaskan.
Di Jepang, situasinya agak mengkhawatirkan. Tingkat pengangguran pada Mei 2020 tercatat 2,9%, naik dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 2,6% sekaligus menjadi yang tertinggi sejak Mei 2017.
Kemudian produksi industri pada Mei 2020 diperkirakan mengalami kontraksi hingga -25,9% YoY. Jauh lebih parah ketimbang bulan sebelumnya yang sebesar -15%.
Lalu data di Australia juga mengecewakan. Pada Mei 2020, penyaluran kredit perbankan tumbuh 3,2% YoY. Melambat dari bulan sebelumnya yang bisa tumbuh 3,6% YoY dan berada di bawah konsensus pasar yang memperkirakan pertumbuhan 3,8% YoY.
Belum lagi kalau bicara soal penyebaran virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Di sejumlah negara, kasus corona bertambah cukup pesat. Di Inggris, misalnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat jumlah pasien positif corona per 29 Juni adalah 311.155 orang. Bertambah 901 orang (0,29%) dibandingkan posisi sehari sebelumnya.
Peningkatan jumlah kasus membuat Kota Leicester kembali mengetatkan pembatasan sosial (social distancing) yang sempat dilonggarkan. Sir Peter Soulsby, Wali Kota Leicester, memutuskan untuk menutup lagi restoran dan pub.
Kondisi di Inggris juga terjadi di negara-negara lain seperti AS dan Jerman. Sejumlah daerah kembali menutup keran aktivitas masyarakat akibat lonjakan kasus corona.
Apa yang sangat dikhawatirkan oleh seluruh dunia lambat laun menjadi kenyataan: gelombang serangan kedua (second wave outbreak). Ini membuat proses pemulihan ekonomi menjadi buram, semakin tidak jelas.
Oleh karena itu, sangat wajar Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi proyeksi ekonomi 2020 dari awalnya -3% menjadi -4,9%. Sebab, dampak dari pandemi virus yang bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China ini ternyata lebih parah dari perkiraan sebelumnya.
Sentimen yang campur-aduk ini membuat pelaky pasar agar gamang. Rupiah yang sempat menguat pun jadi limbung, dan kini berbalik lemas.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
