
Buy on Weakness Mengemuka, Bursa Eropa Dibuka Menguat Tipis

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa menguat di sesi awal perdagangan Jumat (26/6/2020), menyusul aksi beli investor setelah koreksi tiga hari terakhir akibat kenaikan pengidap virus corona di Amerika Serikat (AS) sementara ekonomi global diprediksi kian layu.
Indeks Stoxx 600, yang berisikan 600 saham unggulan di Eropa, naik 1% pada sesi pembukaan. Indeks saham sektor teknologi naik 1,2% menjadi pemimpin reli, sementara semua indeks sektoral lainnya mengekor.
Selang setengah jam kemudian, reli Stoxx 600 surut menjadi 2,65 poin (+0,74%) ke 362,39. Di sisi lain indeks FTSE Inggris menguat 65,98 poin (+1,07%) ke 6.213,12, indeks DAX Jerman naik 85,37 poin (+0,7%) ke 12.263,24 dan CAC Prancis tumbuh 49,45 poin (+1,01%) ke 4.968,03.
Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) mengingatkan bahwa saham bisa menghadapi keambrukan yang kedua di tengah kenaikan infeksi secara global, pengenalan kembali kebijakan karantina wilayah (lockdown), dan eskalasi perang dagang.
Hingga Jumat, ada lebih dari 2,4 juta kasus corona di seluruh dunia yang menewaskan 124.000 orang, menurut data Worldometers. Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS menyebutkan bahwa jumlah infeksi bisa lebih tinggi hingga 10 kali lipat dari data resmi.
Akibatnya, Texas membatalkan rencana pembukaan kembali ekonomi, mengikuti beberapa negara lain di Eropa seperti Lisbon (Portugal), Jerman, Beijing dan Victoria (Australia).
Saham Lufthansa mendapat energi kenaikan setelah pemegang saham individual terbesarnya yakni Heinz Hermann Thiele memutuskan mendukung rencana perseroan untuk mendapatkan dana talangan (bailout) senilai 9 miliar euro (US$ 10,1 miliar).
Di sisi lain, Reuters melaporkan bahwa pemerintah Belanda menyepakati paket penyelamatan senilai 3,4 miliar euro terhadap Air France-KLM, maskapai Prancis.
Pelaku pasar akan mengantisipasi rilis data penjualan ritel Spanyol dan indeks keyakinan konsumen Prancis dan Italia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 'Mimpi Buruk' Dalam Sejarah IHSG