
Balas Dendam! IHSG Dibuka Nyaris Menguat 1%

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pertama perdagangan akhir pekan Jumat (26/6/20) langsung dibuka naik 0,30% ke level 4.911,23. Selang 8 menit IHSG masih terpantau berada di zona hijau dengan kenaikan sebesar 0,57% di level 4.924,65.
Data perdagangan mencatat, investor asing kembali melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 55 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 450 miliar.
Saham yang paling banyak dilepas asing hari ini adalah PT Bank Rakyat IndonesiaTbk (BBRI) dengan jual bersih sebesar Rp 15 miliar dan PT bank Mandiri Tbk (BMRI) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 11 miliar.
Sementara itu bursa di kawasan Asia terpantau bervariatif, Hang Seng Index di Bursa Hong Kong ambles sebesar 0,27%, Nikkei di Jepang terapresiasi sebesar 0,72%, sedangkan STI Singapore juga naik 0,90%.
Beralih ke bursa saham Wall Street, ada kabar baik di mana tiga indeks utama ditutup menguat. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 1,18%, S&P 500 bertambah 1,1%, dan Nasdaq Composite terangkat 1,09%.
Kenaikan ini setelah rilis data terbaru di AS yang memberi angin segar. Jumlah klaim tunjangan pengangguran AS pada pekan yang berakhir 20 Juni tercatat 1,48 juta, berkurang 60.000 dibandingkan sepekan sebelumnya. Sejak mencapai puncak di 6,86 juta pada Maret, klaim tunjangan pengangguran terus menurun yang menandakan dunia usaha mulai membuka lapangan kerja meski belum masif.
Data lainnya adalah pemesanan barang tahan lama (durable goods) yang pada Mei 2020 melonjak 15,8% dibandingkan bulan sebelumnya. Ini menjadi rekor tertinggi sejak Juli 2014.
Sementara pemesanan barang modal inti (non-pertahanan dan di luar pesawat terbang) tumbuh 2,3% pada Mei 2020 dibandingkan sebulan sebelumnya. Ini menjadi pertumbuhan tertinggi sejak Januari 2016.
"Memang ada kabar baik yaitu dunia usaha mulai menjalankan roda bisnis mereka seiring reopening. Namun dengan kekhawatiran gelombang serangan kedua (second wave outbreak) virus corona, perusahaan akan sangat hati-hati untuk berinvestasi," kata Chris Rupkey, Kepala Ekonom MUFG yang berbasis di New York, seperti dikutip dari Reuters.
Sementara itu dari dalam negeri, datang sentimen negatif setelah munculnya perkembangan terbaru dari kasus mega-skandal PT Asuransi Jiwasraya. Kemarin, Kejaksaan Agung menetapkan tujuh individu dan 13 perusahaan manajer investasi sebagai tersangka.
Khawatir bakal terseret atau mengalami masalah lainnya, investormelakukan aksi jual di pasar saham Tanah Air. Sejatinya kemarin koreksi IHSG sempat menipis, tetapi kala Kejaksaan Agung mengumumkan pihak-pihak yang menjadi tersangka kasus Jiwasraya, IHSG seolah-olah 'dibanting' sehingga ambles lebih dari 1%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000