Sudah Move On dari Ramalan Seram IMF, Rupiah Tak Lagi Lemah

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
26 June 2020 09:15
Ilustrasi Dollar Rupiah
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia)

Risiko paling utama tentu penyebaran virus corona. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat jumlah pasien positif corona di seluruh dunia per 25 Juni adalah 9.296.202 orang. Bertambah 167.056 orang (1,83%). Secara nominal dan persentase, ini menjadi yang tertinggi sejak 21 Juni.

Di beberapa negara, pemerintah setempat memutuskan untuk kembali mengetatkan pembatasan sosial (social distancing) akibat lonjakan kasus corona. Misalnya pemerintah Negara Bagian Texas (AS). Negara bagian ini sudah melakukan reopening tetapi terpaksa ditutup lagi karena jumlah pasien baru yang dibawa ke rumah sakit terus mencatat rekor tertinggi dalam 13 hari beruntun.

"Ini adalah penghentian sementara untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut. Sampai nanti saatnya kita bisa aman memasuki fase reopening yang selanjutnya," kata Greg Abbott, Gubernur Texas, seperti diberitakan Reuters.

Jika penambahan pasien corona semakin tidak terkendali dan kian banyak daerah yang kembali ditutup, maka roda ekonomi bakal berhenti lagi. Jika ini terjadi, sulit untuk berharap ekonomi bisa bangkit dalam waktu dekat.

Oleh karena itu, sentimen di pasar keuangan global juga akan terus naik-turun. Tidak akan stabil sampai akar masalah selesai.

Selagi belum ada obat atau vaksin yang manjur menangkal virus yang bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China itu, maka ketidakpastian masih sangat tinggi. Siap-siap saja menghadapi situasi pasar yang bisa berubah sewaktu-waktu.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular