Jokowi Disebut Tak Ingin Gelombang II, Kapan Corona Berakhir?

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
16 June 2020 13:38
Budi Karya Sumadi (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Budi Karya Sumadi (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rangka penanganan Covid-19. Budi Karya mengatakan Jokowi berharap jangan sampai ada gelombang kedua atau Covid-19 terjadi di Indonesia.

"Kami dari sektor perhubungan selalu menjadikan kesehatan jadi panglima, tidak dibayangkan seperti yang terjadi sekarang di Beijing ada second wave, kita tak ingin itu terjadi. Bapak presiden bilang kalau bisa kita ini cuma sekali gelombang dan kita selesaikan bulan September, Insya Allah," kata Budi Karya dalam acara Stadium Generale yang digelar oleh Binus University secara virtual, Selasa (16/6/20).

Dia mengaku, banyak tantangan yang harus dihadapi di tengah pandemi covid-19. Apalagi, situasi semacam ini belum pernah diprediksi dunia.

"Kita memang masuk satu era yang namanya adaptasi baru. Suatu adaptasi tidak pernah kita pikirkan, tidak pernah kita bikin feasibility study, tidak pernah ada justifikasinya apa yang harus kita lakukan, tapi harus kita lakukan," ujarnya.

Ia ingin semua pihak, termasuk perguruan tinggi ikut aktif berkontribusi. Budi Karya menilai, dampak pandemi covid-19 tidak hanya menyasar ke satu sektor saja, tetapi banyak sektor.

Hal ini yang membuat semua kebijakan perlu dikoordinasikan terlebih dahulu. Dalam hal ini, lanjutnya, Jokowi juga terus menyampaikan arahan kepada jajaran.

"Presiden secara intensif memberikan arahan, pak Presiden tahu persis bahwa Covid-19 ini menjadi masalah kita yang luar biasa. Namun bapak presiden berkeinginan kita tak boleh larut dalam Covid-19, kesehatan adalah panglima yang harus kita jaga, tetapi kita punya amanah lain, kita punya tugas-tugas lain," urainya.

Ia melanjutkan, kementerian/lembaga diminta mengantisipasi Covid-19, tetapi juga dalam waktu bersamaan memperhatikan keberlangsungan kehidupan bangsa. Aspek ekonomi juga jadi pertimbangan.

"Kita juga harus memikirkan going concern kita tentang bangsa harus maju, harus survive, tidak boleh terkapar, banyak saudara-saudara kita di UMKM di grassroots punya masalah. Satu sisi pikirkan covid-19 dengan protokol ketat, tetapi kita juga harus pikirkan anak bangsa ini," katanya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular