Investor Jaga Jarak dari Bursa, IHSG Anjlok 1% di Sesi Satu

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
25 June 2020 11:53
Pengunjung melintas dan mengamati pergerakan layar elektronik di di Jakarta, Selasa (2/1/2018).
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Sentimen negatif di Wall Street menular hingga ke Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi pertama perdagangan Kamis (25/6/20) dengan koreksi sebesar 1% atau setara 50 poin, ke 4.914,758.

Indeks acuan bursa nasional tersebut langsung dibuka anjlok 0,68% pada sesi pembukaan pagi ini. Data PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penutupan sesi I menyebutkan sebanyak 108 saham diperdagangkan menguat, 278 lainnya tertekan, dan 131 sisanya flat.

Untuk hari keempat pekan ini, investor asing masih mengambil posisi jual pada sesi pertama dengan nilai penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 26,94 miliar, dari total nilai transaksi hari ini yang tipis hanya Rp 1,2 triliun.

Sebanyak 839,71 juta saham berpindah tangan sebanyak 58.811 kali transaksi. Jumlah volume dan frekuensi transaksi hari ini terhitung anjlok hingga dua kali lipat lebih dibandingkan dengan kemarin yang bisa mencapai 2 miliar saham dan 200.000 kali perdagangan.

Kondisi ini menunjukkan bahwa investor memilih bermain aman dengan berjaga jarak dari perdagangan bursa, atau mentransaksikan saham dengan nilai lebih tipis untuk menekan potensi kerugian di tengah sentimen pasar yang sedang sangat buruk.

Bursa saham AS ditutup melemah, dan koreksinya sangat dalam. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) anjlok 2,72%, S&P 500 ambles 2,59%, dan Nasdaq Composite ambrol 2,19% pada penutupan Kamis pagi waktu Indonesia.

Pelaku pasar kembali cemas dengan perkembangan penyebaran virus corona. Pemerintah Negara Bagian North Rhine-Westphalia (Jerman) kembali memberlakukan karantina wilayah (lockdown) di dua distrik menyusul lonjakan temuan kasus baru.

Sentimen negatif juga datang dari Dana Moneter Internasional (IMF) yang merilis proyeksi terbaru. Pada 2020, ekonomi dunia diperkirakan terkontraksi 4,9%. Lebih dalam ketimbang proyeksi yang dirilis pada April yaitu -3%.

Investor asing melepas beberapa saham unggulan di antaranya PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) dengan jual bersih (net sell)sebesar Rp 12,85 miliar dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 3,69 miliar.

Sebaliknya, saham yang masih dikoleksi asing di antaranya PT Astra International Tbk (ASII) dengan nilai beli bersih Rp 14,11 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 2,49 miliar, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 14,87 miliar.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tersengat Dampak Corona, IHSG Ambles Lebih 4%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular