Nasib Saham Bank BUMN, Diangkat Sri Mulyani, Dibanting IMF

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
25 June 2020 10:06
Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham bank milik pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pagi ini drop dalam menyusul sentimen negatif dari prediksi Dana Moneter Internasional (IMF) tentang ekonomi dunia. Padahal pada perdagangan kemarin, Rabu (24/6/2020) harga saham bank BUMN sempat melesat setelah mendapatkan titipan dana dari pemerintah.

Berdasarkan data BEI, pagi ini, Kamis (25/6) harga saham tiga bank BUMN semua berada di zona merah. Harga saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) drop 1,69% ke level harga Rp 4.660/unit.

Lalu saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 0,96% ke level Rp 3.090/unit. Demikian pula saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) drop 1,94% ke level harga Rp 5.050/unit.

Hanya saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) yang tercatat menguat atau berkinerja positif pagi ini. Saham BTN naik 0,41% ke level Rp 1.220/unit.

Hari ini IMF mengeluarkan prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di angka -0,3% di tahun 2020. Namun pada tahun berikutnya produk domestik bruto (PDB) RI diperkirakan akan kembali mencatatkan pertumbuhan lebih dari 6%.

Dalam laporan Outlook Ekonomi Dunia Juni 2020 IMF yang dirilis pada Rabu (24/6/2020), ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh sebesar 6,1% pada 2021.

IMF meramalkan ekonomi global di 2020 akan -4,9%. Angka ini lebih rendah 1,9 poin persentase dibanding outlook IMF pada April 2020, yakni -3%.



"Pandemi Covid-19 memiliki dampak yang negatif pada paruh pertama 2020 daripada yang diperkirakan," tulis lembaga itu.


Pemulihan ekonomi diproyeksi akan lebih lambat dan bertahan dari yang diprediksi sebelumnya. Di 2021 ekonomi global diramal 5,4%, atau lebih rendah 6,5 poin persentase dibanding outlook Januari 2020.



"Dampak buruk pada rumah tangga berpenghasilan rendah sangat akut, membahayakan," tulis lembaga itu lagi.

Kemarin, sentimen positif menyertai bank BUMN. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan mengeluarkan aturan baru untuk membantu likuiditas bank dengan cara menempatkan dana di bank umum. Aturan ini membuat harga saham-saham bank, khususnya saham bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbang.

Sebanyak empat bank BUMN atau Himbara resmi mendapatkan kepercayaan penempatan dana dari pemerintah sebesar Rp 30 triliun sejalan dengan terbitnya aturan baru dari Menteri Keuangan Sri Mulyani berkaitan dengan bantuan likuiditas perbankan.

Aturan yang dimaksud yakni Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 70/2020 tentang Penempatan Uang Negara pada Bank Umum Dalam Rangka Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).


"Menkeu akan menempatkan uang negara pada bank umum dan untuk tahap ini bank milik pemerintah," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers, Rabu (24/6/2020).


(hps/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kemenkeu Rilis Ketentuan Penempatan Dana di Bank Umum

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular