
Kurs Dolar Singapura Naik 3 Hari Beruntun, Kini di Rp 10.150

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura kembali naik melawan rupiah pada perdagangan Rabu (24/6/2020). Jika sampai akhir perdagangan nanti mampu bertahan di zona hijau, dolar Singapura akan membukukan penguatan 3 hari beruntun.
Pada pukul 11:27 WIB, SG$ 1 setara Rp 10.150,47, dolar Singapura menguat 0,1% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Dalam 2 hari sebelumnya, mata uang Negeri Merlion ini menguat 0,81% dan 0,9%.
Sejak menyentuh level terendah 3 bulan Rp 9.974,07/SG$ pada 8 Juni lalu, dolar Singapura memang dalam tren penguatan meski perlahan.
Posisi Singapura sebagai negara dengan jumlah kasus penyakit virus corona (Covid-19) yang "direbut" Indonesia menjadi salah satu faktor yang membuat dolar Singapura kembali dalam tren naik.
Hingga Selasa kemarin, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 47.896 orang, dengan 2.535 orang meninggal dunia dan 19.241 orang sembuh.
Indonesia kini menjadi negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak di ASEAN. Sebelumnya status tersebut disandang oleh Singapura.
Jumlah kasus di Negeri Merlion saat ini mencapai 42.432 orang, dengan 26 orang meninggal dunia, dan 35.995 orang sembuh.
Selain itu, adanya risiko penyebaran Covid-19 gelombang kedua juga membuat pelaku pasar lebih berhati-hati dalam mengalirkan investasinya. Sehingga rupiah yang mengandalkan aliran modal masuk ke dalam negeri untuk menguat menjadi kurang tenaga.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pandemi penyakit virus corona (Covid-19) kini berada dalam "fase baru dan berbahaya".
"Pandemi semakin cepat. Lebih dari 150 ribu kasus baru Covid-19 dilaporkan ke WHO kemarin - jumlah paling banyak dalam satu hari sejauh ini," sebut Tedros dalam konferensi pers virtual pada Jumat (19/6) waktu setempat.
China, dan Korea Selatan sudah mengalami "serangan" gelombang kedua. Kini "serangan" datang ke Jerman.
Pada hari Minggu lalu, tingkat reproduksi (Rt) Covid-19 di Jerman naik menjadi 2,88 dari sebelumnya 1,79. Artinya 1 orang yang terinfeksi Covid-19 dapat menularkan ke 2,88 orang, atau dari 100 orang dapat menularkan ke 288 orang.
Benar saja, Jerman yang sebelumnya disebut negara paling sukses meredam Covid-19 di Eropa, kini harus kembali menerapkan kebijakan karantina walayah (lockdown) di wilayah Guetersloh dan Warendorf di Jerman barat. Lockdown akan dilakukan setidaknya hingga 30 Juni.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah
