Dibuka Hijau, IHSG Bertahan Saat Ada Tekanan Covid-19

trp, CNBC Indonesia
22 June 2020 09:14
Pengunjung melintas dan mengamati pergerakan layar elektronik di di Jakarta, Selasa (2/1/2018).
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pertama perdagangan awal pekan Senin (22/6/20) langsung dibuka di zona merah dengan penurunan 0,05% di level 4.939,90, akan tetapi selang 5 menit IHSG sudah terpantau berada di zona hijau dengan kenaikan sebesar 0,10% di level 4.947,35.

Data perdagangan mencatat, investor asing masih melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 28 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 469 miliar.

Saham yang paling banyak dilepas asing hari ini adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan jual bersih sebesar Rp 13 miliar dan PT Astra Internasional Tbk (ASII) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 5 miliar.

Sementara itu bursa di kawasan Asia terpantau bervariatif, Hang Seng Index di Bursa Hong Kong ambles sebesar 0,37%, Nikkei di Jepang terdepresiasi sebesar 0,05%, akan tetapi STI Singapore naik 0,24%.

Sentimen negatif hari ini datang dari ketakutan para pelaku pasar akan terjadinya gelombang kedua serangan virus corona. Tercatat pada Minggu (21/6/20) jumlah pasien yang terkonfirmasi positif corona secara global kembali memecahkan rekor dengan jumlah pasien positif sebesar 183.020 orang tertinggi sejak pertama kali nCov-19 menyerang.

Sebelumnya di China, kenaikan jumlah infeksi baru memaksa Beijing membatalkan penerbangan, menutup sekolah, dan mengkarantina beberapa distrik. Namun demikian, sumber otoritatif di China menyatakan bahwa penyebaran virus Covid-19 di Beijing sudah terkendali.

Sementara itu dari Negeri Paman Sam pada perdagangan Jumat lalu (19/06/20), Indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 kembali masuk ke zona merah. Dow Jones anjlok 0,80%, S&P 500 melemah 0,56% akan tetapi indeks Nasdaq berhasil menguat 0,03%.

Ketakutan akan gelombang Covid-19 jilid dua juga terjadi di Amerika Serikat (AS) akan tetapi menurut Direktur Institut Kesehatan Nasional Dr. Anthony Fauci AS masih berada di gelombang pertama virus nCov-19.

"Ketika kasus positif harian masih mencapai 20.000 orang per hari, bagaimana anda bisa menganggap ini adalah gelombang kedua (virus corona)?"

"Kita masih berada pada fase pertama, mari keluar dulu dari gelombang pertama ini baru kita bisa membicarakan gelombang kedua." Ujar Fauci.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular