
SMGR Banting Tulang hingga Penyelamatan Jiwasraya

Jakarta, CNBC Indonesia -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan akhir pekan Jumat (19/6/20) ditutup menguat 0,35% ke level 4.942,127.
Data perdagangan mencatat, investor asing kembali melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 661 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 7,2 triliun.
Sentimen positif datang dari harga kontrak berjangka minyak acuan global Brent menguat ke atas US$ 40/barel dipicu janji produsen minyak yang tergabung di Organisasi Negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) plus Rusia untuk memangkas produksi demi menopang harga.
OPEC+ sepakat untuk memperpanjang periode pemangkasan output (produksi) sebesar 9,7 juta barel per hari (bph) atau setara dengan 10% output global hingga bulan Juli.
Selain kabar tersebut, simak juga peristiwa emiten yang terjadi sepanjang perdagangan akhir pekan lalu.
1. Akibat Pandemi, SMGR Banting Tulang Pertahankan Ekspor
Produsen semen pelat merah PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) tahun ini berekspektasi dapat menggenjot kinerja penjualan setelah tahun lalu tertekan akibat adanya Pemilu. Namun, akibat pandemi ini perusahaan tak bisa muluk-muluk memasang target dan hanya berfokus mempertahankan penjualan seperti tahun lalu.
Direktur Pemasaran dan Supply Chain Semen Indonesia Adi Munandir mengatakan perusahaan sejak tahun lalu berfokus untuk meningkatkan penjualan ekspor dengan seluruh jaringan distribusi yang ada. Namun dengan pandemi saat ini, dengan seluruh negara di regional juga terdampak perusahaan berupaya untuk mempertahankan jumlah penjualan ekspor seperti tahun lalu.
2. Lewat Anak Pertagas, PGN Garap Pipa Minyak Rokan Rp 4,2 T
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), melalui Anak Perusahaan PT Pertamina Gas (Pertagas), akan membangun pipa minyak mentah Rokan sepanjang ± 367 km dengan diameter 4-24 inchi. Proyek tersebut berada koridor Minas - Duri - Dumai dan Koridor Balam-Bangko-Dumai, Wilayah Kerja Rokan.
Direktur Infrastrukstur dan Teknologi PGN, Redy Ferryanto, mengatakan proyek pipa di blok Rokan merupakan upaya mendukung program Pemerintah dalam meningkatkan lifting dari Blok Rokan, yang merupakan back-bone (sepertiga) produksi minyak bumi nasional. Proyek ini mendukung program pemerintah dengan meningkatkan efisiensi pembiayaan pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
3. Japfa Comfeed Dapat Restu Rights Issue Jumbo Rp 4,5 T
Emiten peternakan ayam, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) berencana menambah modal melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue. Rencana ini sudah mendapat restu pemegang saham perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 18 Juni 2020.
Perseroan berencana mengeluarkan saham baru Seri A sebanyak-banyaknya 3,51 miliar saham baru atau setara 30% dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Belum ditetapkan harga pelaksanaan dari rights issue ini, namun nilai nominal per sahamnya Rp 200.
4. Utang Jatuh Tempo & Rating Dipangkas, Modernland Bisa Bayar?
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat emiten properti pengelola Jakarta Garden City yakni PT Modernland Realty Tbk (MDLN) dan Obligasi Berkelanjutan I 2015 Seri B MDLN menjadi "idBBB-" dari sebelumnya "idBBB", dengan prospek atau outlook dipertahankan di Credit Watch dengan implikasi negatif.
Penurunan rating tersebut dilakukan karena meningkatnya risiko pembiayaan kembali baik dari obligasi domestik senilai Rp 150 miliar yang akan jatuh tempo pada 7 Juli 2020 dan obligasi dolar AS senilai US$ 150 juta (Rp 2,1 triliun, asumsi kurs Rp 14.000/US$) yang akan jatuh tempo pada Agustus 2021.
5. Telkom Bagi Dividen Rp 15,26 T atau Rp 154/Lembar Saham
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) memutuskan membagikan dividen sebesar Rp 15,26 triliun atau 81,78% dari total laba bersih yang diraup pada 2019.
Setiap pemegang saham Telkom akan mendapatkan Rp 154,06/saham.
Sepanjang tahun 2019, emiten berkode saham TLKM itu membukukan laba bersih Rp 18,66 triliun. Angka tersebut tumbuh 3,5% dari capaian periode tahun sebelumnya.
6. Garuda akan Buka Penerbangan Langsung ke AS, Prancis & India
Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berencana untuk membuka rute penerbangan baru ke beberapa negara seperti Amerika Serikat, Prancis dan India untuk penerbangan langsung.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan rute baru ini akan dibuat menjadi penerbangan langsung menuju Denpasar, Bali. Pembukaan rute penerbangan ini tujuannya untuk menarik masuknya wisatawan asing ke Indonesia.
7. Sah! MIND ID Caplok 20% Saham Divestasi Vale Rp 5,5 T
PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) atau kini bernama Mining Industry Indonesia (MIND ID) resmi mengakuisisi 20% saham divestasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Penandatanganan pembelian saham divestasi itu dilakukan bersama dengan para pemegang saham mayoritas Vale Indonesia yaitu Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (SMM) dalam Perjanjian Jual Beli Saham (Shares Purchase Agreement) pada tanggal 19 Juni 2020.
8. Nasabah: Gagal Bayar KSP Indosurya Rp 14 T Lebih
Kasus gagal bayar Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya Cipta atau Indosurya Simpan Pinjam (ISP) terus berlanjut. Pada Jumat hari ini (19/6/2020), Pengadilan Negeri Bungur, Jakarta Pusat, menggelar sidang verifikasi bilyet nasabah Indosurya.
Informasi terbaru yang mengejutkan terungkap dari para nasabah menyebutkan bahwa nilai potensi kerugian dari gagal bayar ini mencapai Rp 14 triliun, lebih tinggi dari data terakhir yang disampaikan para nasabah saat audiensi dengan DPR RI pada Jumat (8/5/2020).
9. Penyelamatan Jiwasraya, Polis Nasabah Dipindah ke Anak Usaha
Pemerintah terus berupaya menyelamatkan perusahaan asuransi pelat merah, PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dari belitan utang kepada para pemegang polisnya. Salah satu langkah yang dipertimbangkan adalah dengan mengalihkan portofolio Jiwasraya kepada entitas asuransi baru.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), Robertus Bilitea, dalam wawancara dengan CNBC Indonesia TV.
Robertus mengatakan, nantinya anak usaha Jiwasraya yang akan mengambil alih portofolio polis perusahaan tersebut. Anak usaha ini kemudian akan dikelola oleh BPUI.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mau Trading? Simak Dulu 8 Kabar Pasar "Hot" Ini
