
Emas Diramal Capai US$2.000/oz, Harga Emas Antam Siap Nanjak?

Jakarta, CNBC Indonesia - Analis bank investasi asal Amerika Serikat (AS) Goldman Sachs memproyeksikan harga emas dunia masih akan melanjutkan reli kenaikan hingga akhir tahun ini di tengah kekhawatiran terjadinya penurunan nilai (debasement) emas dan melemahnya kurs dolar AS terhadap beberapa mata uang utama dunia.
CNBC International mencatat, harga logam mulia diperdagangkan di atas level US$ 1.736/troy ons pada Jumat sore waktu Eropa (19/6/2020), naik sekitar 0,8%. Data Kitco mencatat, pada perdagangan Jumat tadi malam pukul 22.40 WIB, harga emas spot diperdagangkan di level US$ 1.747/troy ons.
Harga emas juga mulai stabil dalam 2 bulan terakhir karena ada harapan pandemi Covid-19 dapat ditahan sehingga menurunkan risiko penyebaran yang sudah terjadi sejak Maret lalu.
Dalam sebuah catatan pada Jumat, analis Goldman Sachs yakni Jeff Currie, Mikhail Sprogis, dan Daniel Sharp memperbaharui perkiraan harga emas dunia untuk periode 3, 6 dan 12 bulan ke depan masing-masing menjadi US$ 1.800/1.900/2.000/troy ons dari prediksi sebelumnya US$ 1.600/1.650/1.800/troy ons.
Bank investasi yang didirikan di New York pada 1869 ini juga mempertahankan rekomendasi perdagangan emas dalam jangka panjang hingga Desember 2020.
Tiga analis Goldman ini, dalam ulasannya menilai ada sejumlah sentimen positif bagi harga emas yakni permintaan koin emas secara tahun berjalan (year to date) sudah naik 30%, total berat emas yang menjadi aset dasar (underlying) dalam ETF (reksa dana yang diperdagangkan di bursa, exchange traded fund) juga naik 20% secara tahun ke tahun (yera on year) dan ada permintaan emas secara laten bertambah.
Namun, memang ada tekanan, yakni peningkatan sentimen risiko di pasar negara maju karena negara-negara dengan ekonomi besar mulai mencabut status lockdown (karantina wilayah) mereka.
Di sisi lain, pasar negara berkembang kemungkinan butuh waktu lebih lama untuk pulih, yang dapat menyebabkan ekspektasi adanya koreksi harga emas.
"Namun, seperti yang telah kami utarakan sebelumnya, permintaan investasi emas cenderung tumbuh ke tahap awal pemulihan ekonomi, didorong oleh kekhawatiran penurunan nilai dan tingkat riil yang lebih rendah," kata catatan tiga analis tersebut, dilansir CNBC, Sabtu (20/6/2020).
Emas Antam
Pada perdagangan Sabtu ini, harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) akan jadi perhatian ke level berapa. Jumat kemarin (19/6/2020), harga emas turun 0,59% atau sebesar Rp 5.000 menjadi Rp 837.120/gram dari perdagangan Rabu di level Rp 842.120/gram.
Berdasarkan pencatatan data harga Logam Mulia di gerai Jakarta Gedung Antam di situs logammulia milik Antam, harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram turun 0,59% berada di Rp 83,712 juta dari harga kemarin Rp 84,212 juta per batang.
Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.
Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam juga turun Rp 6.000 dan ditetapkan pada Rp 784.000/gram, dari posisi kemarin Rp 790.000/gram. Harga itu menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.
Berikut adalah harga logam mulia antam untuk berbagai acuan, pada Jumat kemarin (19/6):
Gram | per Batangan (Rp) | per Gram (Rp) |
1000 | 835.600.000 (-5.000.000) | 835.600 (-5.000) |
500 | 417.820.000 (-2.500.000) | 835.640 (-5.000) |
250 | 209.015.000 (-1.250.000) | 836.060 (-5.000) |
100 | 83.712.000 (-500.000) | 837.120 (-5.000) |
50 | 41.895.000 (-250.000) | 837.900 (-5.000) |
25 | 20.987.000 (-125.000) | 839.480 (-5.000) |
10 | 8.445.000 (-50.000) | 844.500 (-5.000) |
5 | 4.255.000 (-25.000) | 851.000 (-5.000) |
3 | 2.570.001 (-15.000) | 856.667 (-5.000) |
2 | 1.730.000 (-10.000) | 865.000 (-5.000) |
1 | 895.000 (-5.000) | 895.000 (-5.000) |
0.5 | 477.500 (-2.500) | 955.000 (-5.000) |
Sumber : hargaemas.org
TIM RISET CNBC INDONESIA
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Emas Antam 1 Gram Tembus Rp 1 Juta, Tahan atau Jual?