
Berburu Saham Murah, 4 Saham LQ45 Naik 3% Lebih

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Hari ini terpantau langsung loncat 0,83% di awal perdagangan, apresiasi pada awal perdagangan hari ini diakibatkan oleh anjloknya IHSG secara tiba-tiba pada penutupan perdagangan kemarin. Tercatat kemarin IHSG terkoreksi 1,25%
Kinerja positif IHSG tersebut ditopang oleh kenaikan harga saham-saham yang tercatat di BEI, khususnya saham-saham yang cukup likuid ditransaksikan. Tercatat 4 saham di daftar LQ45 naik lebih dari 3% pada perdagangan pagi ini.
Penguatan mayoritas terjadi di saham-saham yang bergerak di industri semen. Saham-saham ini naik kencang karena kemarin saat penutupan tiba-tiba sahamnya anjlok karena ketakutan investor terhadap gelombang kedua virus corona di negara-negara yang sudah membuka kembali perekonomian seperti China dan Amerika Serikat yang dapat mengakibatkan penutupan ekonomi kembali dan tentunya akan sangat menganggu industri semen.
Perlu dicatat semen Indonesia Group (SIG) melaporkan volume penjualan semen domestik bulan Mei sebesar 3,2 juta ton. Penjualan semen mengalami kontraksi sebesar -38,27% secara year on year (yoy).
Sehingga kenaikan hari ini merupakan reaksi dari 'bantingan' harga kemarin yang secara tiba-tiba karena pelaku pasar tidak sempat bereaksi terhadap penurunan kemarin akibat pasar yang sudah terlanjur tutup.
Saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) yang hari ini berhasil naik 4,51% ke level harga Rp 12.175/unit kemarin dibanting para investor pada akhir perdagangan.
Kemarin sebelum sesi pre-closing di mulai harga INTP terpantau anteng di zona kuning di harga Rp 12.450/unit akan tetapi ketika sesi after market dimulai tiba-tiba INTP anjlok 6,43% hampir menyentuh level auto reject bawah (ARB) ke level harga Rp 11.650/unit.
Kejadian serupa juga terjadi di saham SMGR yang hari ini berhasil naik 3,22% ke level harga Rp 9.625/unit.
Kemarin sebelum sesi pre-closing di mulai harganya SMGR terpantau sedang asik di zona hijau naik 0,25% di harga Rp 9.650/unit akan tetapi ketika sesi after market dimulai tiba-tiba SMGR anjlok 3,12% ke level harga Rp 9.325/unit yang mengimplikasikan total penurunan 3,37% selama masa pre-closing.
Selain dua saham semen, ada juga saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang naik 3,54% dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) yang naik 4,05%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500