Gerak IHSG Tertahan Gelombang II Covid-19

Tri Putra, CNBC Indonesia
17 June 2020 13:03
Pengunjung melintas dan mengamati pergerakan layar elektronik di di Jakarta, Selasa (2/1/2018).
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pertama perdagangan Rabu (17/6/20) ditutup naik tipis 0,02% ke level 4.987,64 setelah bergerak volatil sepanjang perdagangan sesi I.

Data perdagangan mencatat, investor asing kembali melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 346 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 4,6 triliun.

Saham yang paling banyak dilepas asing hari ini adalah PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) dengan jual bersih sebesar Rp 98 miliar.

Sementara itu bursa di kawasan Asia juga terpantau mayoritas bervariatif, Hang Seng Index di Bursa Hong Kong ambles sebesar 0,03%, Nikkei di Jepang terdepresiasi sebesar 0,59%, sedangkan STI Singapore  naik tipis 0,10%.

Penurunan pada sesi 1 hari ini diakibatkan oleh sentimen negatif yang datang dari Lembaga moneter internasional yang memperkirakan perekonomian global pada 2020 berpeluang terkontraksi lebih buruk dari perkiraan semula. Krisis kali ini, menurut Kepala Ekonom IMF Gita Gopinath, adalah semacam Pengurungan Akbar (Great Lockdown) yang tak pernah dilihat dunia sebelumnya. 

Kemudian sentimen negatif lain juga datang dari Beijing di China yang menerapkan pembatasan perjalanan warganya, menyusul munculnya 106 kasus baru Covid-19 di wilayah tersebut. Sumber penyebaran disinyalir dari pasar grosir Xinfadi, di mana ribuan orang bertransaksi setiap harinya. Sebanyak 27 distrik dinyatakan sebagai wilayah dengan risiko menengah.

Dari benua seberang Bursa Amerika Serikat (AS) berhasil melesat pada penutupan Selasa (16/6/2020), menyusul lonjakan penjualan ritel dan temuan terapi Corona yang positif dan kabar stimulus tambahan. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 526,8 poin ( 2%) ke 26.289,98. Indeks Nasdaq naik 1,8% ke 9.895,87 dan S&P 500 tumbuh 1,9% ke 3.124,74.

Pemerintah AS mencatat kenaikan penjualan ritel sebesar 17,7% pada Mei, jauh di atas konsensus ekonom dalam polling Dow Jones yang mengekspektasikan kenaikan 7,7%. Merespons itu, Presiden AS Donald Trump pun bercuit "sepertinya HARI BESAR UNTUK PASAR SAHAM, DAN LAPANGAN KERJA!"

Sentimen positif juga datang dari laporan Bloomberg bahwa Gedung Putih menyiapkan proposal infrastruktur senilai US$ 1 triliun (setara Rp 14,1 kuadriliun). Proyek yang digarap meliput jalan, jembatan, hingga infrastruktur teknologi komunikasi nirkabel 5G dan internet desa.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Deretan Saham yang Diborong & Dilepas Asing di Semester I

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular