
Penjualan Mobil Nasional Drop di Mei, Begini Strategi Astra

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 menyebabkan penjualan kendaraan Grup Astra turun cukup dalam pada periode Mei 2020. Hal ini terlihat dari penjualan mobil secara nasional yang diungkapkan Gaikindo yakni ambles hingga 95% dan turut berdampak pada pangsa pasar (market share) Grup Astra.
Hingga Mei, penjualan mobil grup Astra secara konsolidasi hanya sebanyak 1.102 unit, sedangkan non Astra 2.449 unit. Grup Astra yang menaungi brand Toyota, Daihatsu, Isuzu, UD Truck, dan Peugeot selama ini menguasai pangsa pasar di atas 50%, tapi pada Mei turun menjadi 31%.
Capaian pangsa pasar ini juga lebih rendah dibandingkan penguasaan pangsa pasar Astra pada April yang masih tercatat 48%.
Perolehan market share penjualan mobil Astra pada Mei menjadi makin terburuk setidaknya sejak hampir setahun terakhir. Pada Juni 2019 pangsa pasar Astra sempat hanya mencapai 44% seiring dengan anjloknya penjualan mobil pada saat itu.
Presiden Direktur Astra Internasional yang baru, Djony Bunarto Tjondro mengakui, pandemi Covid-19 menyebabkan banyak unit bisnis Grup Astra mengalami tekanan, terutama di sektor otomotif.
"Jadi yang terdampak terhadap pandemi tidak hanya kendaraan bermotor, tapi bisnis lain. Tapi yang paling cepat dampaknya, kendaraan bermotor," tutur Djony Bunarto, dalam konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan di Menara Astra, Jakarta, Selasa (16/6/2020).
Meski demikian, perseroan masih tetap optimistis, penjualan kendaraan pada bulan Juni ini diperkirakan akan membaik seiring dengan kebijakan PSBB transisi dan pembukaan kembali aktivitas ekonomi.
Tidak hanya itu, Djony menuturkan, perseroan juga akan fokus melakukan efisiensi biaya dan menjaga likuiditas, terutama memprioritaskan ulang dari sisi alokasi anggaran belanja modal (capex) pada tahun ini untuk menekan beban biaya operasional akibat pandemi Covid-19.
"Capex kita revisi kembali, kita prorioritaskan kembali belanja modal, pengeluaran biaya tidak perlu kita tekan semampu kami. Ketiga likuiiditas yang kita selalu jaga di Astra atau bisnis unit Astra Grup," pungkasnya.
Tahun lalu, Astra International mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 30 triliun. Sumber pendanaan belanja modal Astra murni sepenuhnya dari kas internal. Sementara tahun ini, estimasi capex (capital expenditure) diprediksi sekitar Rp 20-25 triliun.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setelah Sayurbox-Halodoc, Grup Astra Bidik Investasi Ini