
Bursa Asia Membara, IHSG Hijau Sendirian tapi Rawan Koreksi

Jakarta, CNBCÂ Indonesia - Bursa saham di kawasan Asia pada perdagangan awal pekan hari ini (15/6/2020) terpantau mayoritas anjlok ke zona merah.
Runtuhnya bursa saham di kawasan Benua Kuning diakibatkan oleh ketakutan akan gelombang kedua penyebaran virus corona muncul di Amerika Serikat (AS) dan berberapa negara lainya setelah pembukaan kembali ekonomi.
Di Jepang, Indeks Nikkei anjlok 0,78% jelang rilis Indeks Aktivitas Industri bulan Juni yang akan dirilis oleh Menteri Perekonomian dan Industri Jepang. Bulan lalu sendiri terjadi kontraksi 4,2% terhadap aktivitas industri.
Dari negara tetangga Singapura, Indeks STI sementara ambles 1,47% dampak dari rilis tingkat pengangguran kuartal-I oleh Kementerian Tenaga Kerja Singapura yang menunjukkan tingkat pengangguran di Negeri Singa sebesar 2,4% naik tipis dari kuartal sebelumnya yaitu 2,3%.
Di China daratan Indeks SSE turun tipis 0,01%, setelah rilis data Produksi Industri bulan Mei oleh Biro Statistik China yang naik 4,4%, sedikit lebih buruk dari konsensus sebesar 5%.
Badan yang sama juga merilis angka pengangguran China bulan Mei sebesar 5,9% turun tipis dari bulan sebelumnya sebesar 6%. Sedangkan rilis data Penjualan Ritel bulan Mei menunjukkan adanya kontraksi 2,8% dibanding bulan yang sama tahun lalu. Angka ini juga lebih buruk dari konsensus yang memperkirakan hanya terjadi kontraksi 2%.
Di negara lain di Asia seperti Negara Ginseng Korea indeks Kospi anjlok 0,28% dan di Hong Kong Indeks Hang Seng terkoreksi 0,61%. Sementara itu dari dalam negeri pada 10:45 WIB Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau terapresiasi 0,11% ke level 4.885,85 dan berhasil menjadi yang terbaik di kawasan Benua Kuning.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rayakan Imlek, Bursa Jepang & Australia Ditutup Ijo Royo-Royo