Takut & Gerah, Ini Suka Duka Pejuang Pengurusan Jenazah Covid

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
12 June 2020 12:33
Pemakaman Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Pemakaman Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Beribu cerita datang dari orang-orang yang berjuang melawan pandemi virus corona, salah satunya adalah petugas pemulasaran jenazah.

Adalah Muh.Hanifurrohman yang merupakan pejuang pemulasaran di RSIJ Sukapura /Muhammadiyah Covid-19 Command Center MCCC.

"Dulu awal-awal nggak ada kantong mayat, akhirnya pinjam ke RS Islam di Cempaka Putih," katanya memulai cerita saat video conference di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (12/6/2020).

"Jujur manusiawi takut. Tapi kita sudah memakai prosedur yang baik. Kita sudah ada usaha," imbuhnya.

Meski awalnya sempat merasa takut, namun dirinya yakin dengan APD lengkap, akan meminimalisir penularan. APD yang digunakan selama pemulasaran juga menurutnya tak nyaman, bahkan dia menyebut seperti robot.

"Gerah, panas, tidak nyaman. Kita sudah pakai hazmat, terasa seperti robot. Ke kamar kecil saja tahan dulu, demi menangani ini. Karena kalau ke kamar mandi harus buka semua dan mengulang dari awal," katanya lagi.

Namun dibalik duka tersebut tersimpan suka yaitu dirinya merasa bangga jika keluarga menyetujui proses pemulasaran tanpa perdebatan yang alot. Pemberitahuan kepada keluarga dan bisa diterima membuatnya senang.

"Karena biasanya ada perdebatan cukup alot. Saat keluarga menerima kita senang," pungkasnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sederet Tindak Lanjut OJK atas Perppu Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular