Wall Street Goyang! Bursa Asia Melempem, Kospi Terparah

Tri Putra, CNBC Indonesia
12 June 2020 11:17
A currency trader walks by screens showing the Korea Composite Stock Price Index (KOSPI), left, and the foreign exchange rate between U.S. dollar and South Korean won at the foreign exchange dealing room in Seoul, South Korea, Thursday, Feb. 7, 2019. Asian shares were mostly higher Thursday on news that the Reserve Bank of Australia may cut interest rates, driving hopes that other central banks could come to the same conclusion. (AP Photo/Lee Jin-man)
Foto: Seorang pedagang mata uang bekerja di dekat layar yang menunjukkan nilai tukar mata uang asing di ruang transaksi pertukaran mata uang asing di Seoul, Korea Selatan, Kamis, 7 Februari 2019. Foto AP / Lee Jin-man

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham di kawasan Asia pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (12/6/2020) terpantau mayoritas anjlok ke zona merah.

Runtuhnya bursa saham di kawasan Benua Kuning diakibatkan oleh karena dari bursa saham acuan global di Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis tadi malam (11/6/20) atau Jumat pagi waktu Indonesia, ditutup anjlok tajam. Penurunan lebih dari 5% terjadi di 3 indeks besar Wall Street.

Ketakutan akan gelombang kedua penyebaran virus corona muncul setelah beberapa negara bagian AS membuka kembali ekonomi.

Kasus corona baru di AS meningkat menjadi 20.248 kasus per hari dari sebelumnya 17.376. Secara total, jumlah pengidap virus corona mencapai 2 juta orang di AS dengan 116.000 korban jiwa.

Dengan naiknya kasus harian ini, para pelaku pasar memikirkan ulang apakah benar pemulihan ekonomi akan terjadi dengan cepat, apalagi setelah prediksi rapat dewan gubernur (RDG) bank sentral AS, The Fed yang menyatakan ekonomi ke depannya akan agak suram.

Di Jepang, Indeks Nikkei anjlok 0,76% jelang rilis data produksi industri bulan April oleh Menteri Perekonomian Jepang. Konsensus pasar memprediksi terjadinya kontraksi sebesar 9,1%, di bulan Maret sendiri hanya terjadi kontraksi 3,7%.

Dari negara tetangga Singapura, Indeks STI sementara ambles 1,48% sambil menunggu data tingkat pengangguran kuartal-I oleh Kementerian Tenaga Kerja Singapura, pada kuartal lalu sendiri tingkat pengangguran di Negeri Singa sebesar 2,3%.

Di negara lain di Asia seperti Negara Ginseng Korea indeks Kospi anjlok 2,36%, di China daratan Indeks SSE turun 0,38%, dan di Hong Kong Indeks Hang Seng terkoreksi 1,20%. Sementara itu dari dalam negeri pada 10:55 WIB Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau terdepresiasi 0,81% ke level 4.815,28.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular