Wabah Covid-19 Bikin Kinerja BWPT & SGRO Ngos-ngosan

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
11 June 2020 12:12
FILE PHOTO: A worker shows palm oil fruits at a plantation in Chisec, Guatemala December 19, 2018. REUTERS/Luis Echeverria/File Photo
Foto: Ilustrasi Kelapa Sawit (REUTERS/Luis Echeverria)

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri perkebunan menghadapi tantangan yang cukup berat akibat penurunan harga komoditas minyak sawit mentah dan merebaknya wabah virus Corona. Tak hanya menggerus laba bersih, pendapatan emiten perkebunan juga anjlok pada periode kuartal I di tahun ini.

Hal ini terangkum dari kinerja emiten perkebunan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) misalnya, mencatatkan kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 143,12 miliar, turun 77,53% dari periode yang sama tahun sebelumnya rugi Rp 254,09 miliar.

Sepanjang periode 3 bulan ini, BWPT membukukan pendapatan Rp 738,42 miliar, naik 15,74% dari sebelumnya Rp 637,99 miliar. Beban pokok penjualan berhasil diturunkan menjadi Rp 596,16 miliar dari Rp 632,55 miliar.

Kinerja kurang menggembirakan juga terlansir dari emiten perkebunan milik Grup Sampoerna, PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) yang mencatatkan penurunan laba bersih hingga 88,19% menjadi Rp 423 juta dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 3,58 miliar.

Pada kuartal pertama 2020, perseroan membukukan pendapatan Rp 903,87 miliar, atau mengalami kenaikan 19,36% dibanding tahun sebelumnya Rp 757,25 miliar. Produk kelapa sawit masih memberikan kontribusi pendapatan terbesar yakni Rp 875,55 miliar.

Sementara itu, emiten sawit Grup Astra, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI masih mencatatkan kinerja operasional dan finansial cukup positif. Laba bersih Astra Agro meningkat 892% menjadi Rp 371,06 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Pada periode yang sama, pendapatan bersih Astra Agro naik 13,3% dari Rp 4,23 triliun menjadi Rp 4,80 triliun.

Meski demikian, Presiden Direktur Astra Agro Lestari, Santosa mengatakan, industri sawit masih menghadapi tantangan yang cukup berat, terutama terkait dengan pandemi Covid-19 dan penurunan harga CPO (minyak sawit mentah).

"Harga CPO (crude palm oil) turun sebagai dampak melemahnya harga minyak mentah yang cukup signifikan," katanya, dalam keterangan pers, Rabu kemarin (10/6/2020).

Pada periode tiga bulan pertama tahun ini, produksi tandan buah segar (TBS) Astra Agro tercatat turun sebesar 8,5% dari 1,21 juta ton menjadi 1,1 juta ton. Produksi minyak sawit mentah (CPO) turun 14,6% dari 415 ribu ton menjadi 354 ribu ton. Produksi olein meningkat 20,9% dari 83,6 ribu ton menjadi 101,1 ribu ton.

Dalam menghadapi tatanan normal baru, kata Santosa, kegiatan operasional di kebun dan pabrik kelapa sawit tetap berjalan normal dengan menerapkan protokol covid-19 yang ketat. Sementara itu, bagi para karyawan di kantor pusat sejak Maret hingga awal Juni 2020, telah melaksanakan kebijakan bekerja dari rumah.

[Gambas:Video CNBC]


(tas/tas) Next Article Inggris Resmi Cerai dari UE, Produsen Tunggu Kabar Baik CPO

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular