
Kasus Corona Melonjak, Obligasi RI Ikut Ambles

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah Indonesia pada hari Rabu ini (10/6/2020) terkoreksi merespons kasus corona di Tanah Air yang bertambah 1.043 kemarin (Selasa, 9/6/2020) dan 1.241 hari ini. Dalam dua hari ini penambahan kasus infeksi baru menjadi rekor tertinggi penambahan kasus harian.
Lonjakan kasus ini bisa membuat pemerintah berpikir ulang untuk menerapkan kehidupan normal baru (new normal) dan kembali menerapkan social distancing, maka prospek ekonomi Indonesia bakal suram. Oleh karena itu, wajar investor agak cemas. Kekhawatiran itu ditunjukkan dengan melepas aset-aset di pasar keuangan Indonesia.
Data Refinitiv menunjukkan koreksi harga surat utang negara (SUN) tercermin dari tiga seri acuan (benchmark). Ketiga seri tersebut adalah FR0081 bertenor 5 tahun, FR0082 bertenor 10 tahun dan FR0080 bertenor 15 tahun, sementara FR0083 bertenor 20 tahun justru mengalami penguatan.
Seri acuan yang paling melemah hari ini adalah FR0081 yang bertenor 5 tahun dengan kenaikan yield 7,60 basis poin (bps) menjadi 6,81%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield menjadi acuan keuntungan investor di pasar surat utang dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
Yield Obligasi Negara Acuan 10 Juni'20
Seri | Jatuh tempo | Yield 9 Juni'20 (%) | Yield 10 Juni'20 (%) | Selisih (basis poin) | Yield wajar PHEI 10 Juni'20 (%) |
FR0081 | 5 tahun | 6.734 | 6.81 | 7.60 | 6.7585 |
FR0082 | 10 tahun | 7.207 | 7.278 | 7.10 | 7.2434 |
FR0080 | 15 tahun | 7.638 | 7.679 | 4.10 | 7.6754 |
FR0083 | 20 tahun | 7.610 | 7.593 | -1.70 | 7.7039 |
Sumber: Refinitiv
Koreksi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) juga menurun. Indeks tersebut turun 0,08 poin atau 0,03% menjadi 275,65 dari posisi kemarin 275,73.
Pelemahan di pasar surat utang hari ini senada dengan pelemahan rupiah di pasar valas. Pada hari Rabu ini (10/6/2020), Rupiah melemah 0,58% dari penutupan sebelumnya. Kini US$ 1 dibanderol Rp 13.920/US$ di pasar spot.
Obligasi RI Menjadi Yang Terburuk
Koreksi harga SUN senada dengan pelemahan di pasar surat utang pemerintah negara maju dan berkembang lainnya, kendati bervariatif. Di antara pasar obligasi negara yang dikompilasi Tim Riset CNBC Indonesia, SBN tenor 10 tahun menjadi yang terburuk.
Dari pasar surat utang negara maju dan berkembang terpantau melemah, yang kesemuanya hampir mencatatkan kenaikan tingkat yield, kendati bervariatif. Obligasi RI menjadi yang paling melemah dengan kenaikan yield 7,10 bps. Sementara surat utang negara yang paling menguat yaitu Rusia, yang mengalami penurunan tingkat yield sebesar 18,00 basis poin (bps).
Hal tersebut mencerminkan investor global kembali menjauhi atau membuang aset pendapatan tetap (fixed income) Tanah Air di tengah kekhawatiran investor atas lonjakan kasus corona dan masuk ke obligasi negara lainnya seperti Rusia.
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang
Negara | Yield 9 Juni'20 (%) | Yield 10 Juni'20 (%) | Selisih (basis poin) |
Brasil (BB-) | 6.77 | 6.78 | 1.00 |
China (A+) | 2.845 | 2.854 | 0.90 |
Jerman (AAA) | -0.338 | -0.321 | 1.70 |
Prancis (AA) | 0.033 | 0.071 | 3.80 |
Inggris Raya (AA) | 0.321 | 0.321 | 0.00 |
India (BBB-) | 5.776 | 5.772 | -0.40 |
Jepang (A) | 0.015 | 0.029 | 1.40 |
Malaysia (A-) | 3.1 | 3.123 | 2.30 |
Filipina (BBB) | 3.282 | 3.302 | 2.00 |
Rusia (BBB) | 5.79 | 5.61 | -18.00 |
Singapura (AAA) | 0.989 | 0.975 | -1.40 |
Thailand (BBB+) | 1.23 | 1.2 | -3.00 |
Amerika Serikat (AAA) | 0.822 | 0.804 | -1.80 |
Afrika Selatan (BB+) | 9.025 | 9.075 | 5.00 |
Sumber: Refinitiv
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har) Next Article Corona Terjang Ekspor Impor, Harga Obligasi RI Tak Berdaya