
Industri Semen jadi Korban Corona, Penjualan Mei Anjlok 38%

Saat pandemi merebak di dalam negeri dan prospek ekonomi jadi gloomy. Saham-saham Tanah Air ditinggalkan oleh investor. Saham SMGR dan INTP pun terjun bebas pada Maret lalu.
SMGR dan INTP merupakan pemain besar semen di Indonesia. Pangsa pasar keduanya jika digabungkan mencapai lebih dari 75% di sepanjang tahun ini. Nilai kapitalisasi pasar SMGR bahkan sempat anjlok hingga 50%.
Namun seiring dengan berjalannya waktu dan risk appetite investor berangsur pulih akibat kabar baik yang datang dari pengembangan vaksin dan stimulus, harga saham mulai menguat. Termasuk saham SMGR & INTP.
Koreksi yang dalam mulai terpangkas, secara year to date (ytd) harga saham SMGR masih terkoreksi sebesar 21,25%, sementara untuk harga saham INTP masih anjlok 33,64%.
Beberapa wilayah yang sudah melaporkan adanya penurunan kasus seperti di DKI Jakarta sudah mulai melonggarkan pembatasan sosialnya meski bertahap. Ibu Kota bersiap untuk menyongsong era new normal yang aman, sehat dan produktif.
Jika kasus terus berkurang dan semakin banyak wilayah yang melonggarkan PSBB sehingga puncak wabah bisa terlewati Juni ini, maka penjualan semen berpotensi untuk terdongkrak lagi. Namun risiko masih ada. Ancaman gelombang kedua wabah masih mengintai. Itulah hal yang harus diwaspadai.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)