
Wall Street Berpesta, IHSG Siap Tembus Level 5.135

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (9/6/2020) berpeluang menguat terdorong oleh apresiasi bursa saham Wall Street AS merespons pemulihan ekonomi setelah pembukaan kembali ekonomi dari lockdown.
Sebelumnya, pada perdagangan Senin kemarin (6/6/2020) IHSG ditutup melonjak 122.78 poin atau 2,5% pada 5.070,56, bahkan sempat menembus level psikologis di 5.100.
Berdasarkan catatan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi pada perdagangan Senin kemarin mencapai Rp 13,53 triliun, investor asing nampaknya kembali jual bersih (net sell) sebesar Rp 22,96 miliar di pasar reguler dan negosiasi. Ada sebanyak 303 saham yang membukukan kenaikan, sementara sebanyak 134 saham turun dan 157 stagnan.
Saham-saham yang mencatatkan kenaikan di antaranya PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) (25,00%), PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) (22,67%), PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) (14,94%), Sedangkan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) (13,65%) dan PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) (13,58%).
Penguatan IHSG juga terdorong oleh laporan cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2020 yang naik menjadi US$ 130,5 miliar, dibandingkan posisi akhir bulan sebelumnya sebesar US$ 127,9 miliar.
"Ke depan BI memandang cadangan devisa tetap memadai didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang tetap baik," ujar Direktur Eksekutif Kepada Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko, dalam keterangan resminya.
Sementara dari bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street yang menjadi barometer atau acuan bursa saham global pada penutupan perdagangan Senin kemarin (Selasa pagi waktu Indonesia) ditutup menguat.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melonjak 461,46 poin atau 1,7% menjadi 27.572,44, Nasdaq melonjak 110,66 poin atau 1,1% menjadi 9.924,74 dan S&P 500 melonjak naik 38,46 poin atau 1,2% menjadi 3.232,39.
Penguatan Wall Street karena para pelaku pasar tetap optimis tentang pemulihan ekonomi yang cepat di tengah bisnis yang mulai dibuka kembali setelah karantina wilayah (lockdown) akibat virus corona.
Pada catatan pukul 07:25 WIB, kontrak berjangka (futures) indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,21% pada 27.584, sedangkan S&P 500 koreksi 0,02% menjadi 3.226 dan Nasdaq Composite 100 naik 0,04% pada 9.888.
Pada perdagangan pagi ini Selasa (9/6/2020) lonjakan bursa Wall Street kemungkinan menjadi daya dorong IHSG untuk tetap di teritori positif.
![]() Analisis Teknikal |
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (Hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area resistance, dengan garis BB yang mulai menyempit, artinya pergerakan cenderung untuk konsolidasi atau koreksi.
Untuk melanjutkan penguatan IHSG perlu melewati level resistance selanjutnya yang berada di area 5.135 dan berlanjut hingga area 5.195. Sementara untuk merubah bias menjadi bearish perlu melewati support yang berada di area 5.040 hingga area 4.980.
Sementara itu, indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) yang menggunakan pergerakan rata-rata untuk menentukan momentum, dengan garis MA yang mencoba berpotongan di atas area MACD, maka ada kecenderungan untuk koreksi.
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Saat ini RSI berada di area 72,59 setelah sempat berada di area 84,29 yang sekaligus menjadi area jenuh beli, dengan garis RSI yang sudah mulai bergerak ke bawah artinya pergerakan selanjutnya berpeluang melemah atau menurun.
Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang mulai menyempit dan RSI yang overbought, maka pergerakan IHSG berpotensi masuk teritori negatif.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
