
Pandemi Corona Percepat Transformasi Digital Bank Mandiri
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
08 June 2020 19:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri perbankan nasional termasuk sektor yang terkena disrupsi akibat pandemi Covid-19. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) termasuk bank pelat merah yang berupaya mempercepat transformasi menjadi bank digital.
Direktur Bisnis dan Jaringan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Aquaris Rudianto mengakui, pandemi ini menjadi tantangan yang tidak mudah, terutama bagi industri perbankan yang juga terdampak langsung dari pandemi.
Kebijakan pembatasan sosial dan terbatasnya aktivitas ekonomi seperti di pusat perbelanjaan, menyebabkan transaksi melalui kartu kredit, EDC, ATM konvensional maupun layanan di kantor cabang mengalami penurunan.
Hal ini membuat bank dengan kode saham BMRI ini melakukan terobosan dengan meningkatkan layanan perbankan melalui kanal digital. Menurut Aquarius, berdasarkan pengamatannya, pandemi menyebabkan berubahnya pola konsumsi masyarakat.
"Transaksi digital meningkat, perilaku orang spending ke kesehatan, membeli pulsa, sembako. Bank membuat program melalui channel digital," kata Aquarius, dalam webinar bertajuk Strategi Ampuh Hidup Sehat dan Sukses di Era New Normal, Senin (8/6/2020) yang diselenggarakan AXA Mandiri dan CNBC Indonesia.
Dalam kesempatan terpisah, upaya Bank Mandiri menjadi bank digital dipercepat. Sebabnya, pandemi Covid-19 memaksa nasabah melakukan transaksi bank dari jarak jauh.
Direktur Utama Bank Mandiri, Royke Tumilaar mengatakan, perusahaan telah mempersiapkan peta jalan hingga lima tahun ke depan untuk mengakselerasi bank melakukan digitalisasi transaksinya. Hal ini dilakukan untuk melakukan otomatisasi transaksi di Bank Mandiri secara digital.
"Kalau tidak halangan kami tetap akan terus untuk mendorong Bank Mandiri jadi bank digital," kata Royke dalam konferensi pers virtual, Senin (8/6/2020).
Diakui Royke, kenormalan baru yang akan terjadi pasca pandemi Covid-19 di Indonesia ini memaksa perusahaan untuk mempercepat proses penyesuaian platform bisnis digital, dengan demikian, nantinya layanan ini akan menggantikan kantor cabang.
(dob/dob) Next Article Sehat & Cuan Bareng Dian Sastro di Webinar Ini
Direktur Bisnis dan Jaringan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Aquaris Rudianto mengakui, pandemi ini menjadi tantangan yang tidak mudah, terutama bagi industri perbankan yang juga terdampak langsung dari pandemi.
Kebijakan pembatasan sosial dan terbatasnya aktivitas ekonomi seperti di pusat perbelanjaan, menyebabkan transaksi melalui kartu kredit, EDC, ATM konvensional maupun layanan di kantor cabang mengalami penurunan.
"Transaksi digital meningkat, perilaku orang spending ke kesehatan, membeli pulsa, sembako. Bank membuat program melalui channel digital," kata Aquarius, dalam webinar bertajuk Strategi Ampuh Hidup Sehat dan Sukses di Era New Normal, Senin (8/6/2020) yang diselenggarakan AXA Mandiri dan CNBC Indonesia.
Dalam kesempatan terpisah, upaya Bank Mandiri menjadi bank digital dipercepat. Sebabnya, pandemi Covid-19 memaksa nasabah melakukan transaksi bank dari jarak jauh.
Direktur Utama Bank Mandiri, Royke Tumilaar mengatakan, perusahaan telah mempersiapkan peta jalan hingga lima tahun ke depan untuk mengakselerasi bank melakukan digitalisasi transaksinya. Hal ini dilakukan untuk melakukan otomatisasi transaksi di Bank Mandiri secara digital.
"Kalau tidak halangan kami tetap akan terus untuk mendorong Bank Mandiri jadi bank digital," kata Royke dalam konferensi pers virtual, Senin (8/6/2020).
Diakui Royke, kenormalan baru yang akan terjadi pasca pandemi Covid-19 di Indonesia ini memaksa perusahaan untuk mempercepat proses penyesuaian platform bisnis digital, dengan demikian, nantinya layanan ini akan menggantikan kantor cabang.
(dob/dob) Next Article Sehat & Cuan Bareng Dian Sastro di Webinar Ini
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular