
Sesi I Ngamuk 2,6%, Siap-siap IHSG Sesi II Tembus 5.100

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari Senin (8/6/2020) kembali menembus level psikologis 5.000 atau terapresiasi 126,2 poin (2,55%) di posisi 5.073,98, terdorong oleh lonjakan bursa saham Wall Street setelah laporan data pekerjaan dan sentimen positif new normal.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi I nilai transaksi mencapai Rp 7,78 triliun, dengan investor asing beli bersih (net buy) sebesar Rp 57,25 miliar di semua pasar. Sementara volume transaksi tercatat 7,78 miliar unit saham dengan frekuensi sebanyak 524.366 kali transaksi.
Saham-saham yang naik di antaranya saham PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) (28,00%), PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) (20,37%), PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) (14,67%), sedangkan PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) (13,22%) dan PT Elnusa Tbk (ELSA) (12,15%).
Penguatan IHSG juga terdorong oleh laporan cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2020 yang naik menjadi US$ 130,5 miliar, dibandingkan posisi akhir bulan sebelumnya sebesar US$ 127,9 miliar.
"Ke depan BI memandang cadangan devisa tetap memadai didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang tetap baik," ujar Direktur Eksekutif Kepada Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko, Senin (8/6/2020).
Sentimen positif lainnya datang dari bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street yang menjadi kiblat bursa saham di seluruh dunia ditutup melonjak pada perdagangan Jumat (5/6/2020) atau Sabtu dini hari waktu Indonesia, didorong rilis data tenaga kerja yang terbukti jauh lebih baik dari proyeksi suram para pelaku pasar.
Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan pekerjaan penggajian non-pertanian melonjak sebesar 2,51 juta pekerjaan pada bulan Mei setelah anjlok 20,69 juta pekerjaan pada April. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan penurunan lebih dari 8 juta.
Pada perdagangan sesi II IHSG berpotensi menguat, mencoba menyentuh level psikologis 5.100. Sementara indikator BB yang semakin melebar mengindikasikan kenaikan lanjutan.
Simak analisis teknikal di bawah ini.
![]() Analisis Teknikal |
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (Hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area resistance, dengan garis BB yang melebar, artinya pergerakan cenderung untuk naik lebih lanjut.
Untuk melanjutkan penguatan IHSG perlu melewati level resistance selanjutnya yang berada di area 5.115 dan berlanjut hingga area 5.160. Sementara untuk merubah bias menjadi bearish perlu melewati support yang berada di area 4.990 hingga area 4.905.
Sementara itu, indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) yang menggunakan pergerakan rata-rata untuk menentukan momentum, dengan garis MA yang melebar di atas area MACD, maka ada kecenderungan masih menguat.
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Saat ini RSI berada di area 84,29 yang sekaligus menjadi area jenuh beli, namun dengan garis RSI yang masih bergerak ke atas artinya pergerakan selanjutnya masih berpeluang menguat kendati terbatas.
Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang melebar, maka pergerakan IHSG masih berpotensi menguat.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500