Semesta Belum Mendukung, IHSG Bakal Merah Hari Ini

Monica Wareza, CNBC Indonesia
05 June 2020 08:51
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Jumat 28/2/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Jumat 28/2/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menutup perdagangan Kamis kemarin (4/6/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 0,49% di level 4.916.70 kendati di awal perdagangan sangat percaya diri untuk terus menguat.

Meskipun IHSG turun, risk appetite investor asing tampaknya sudah kembali, investor asing kembali mencatatkan aksi beli bersih sebanyak Rp 1,08 triliun di pasar reguler dengan nilai transaksi mencapai Rp 12,30 triliun.

Penurunan indeks ini terjadi setelah Gubernur DKI Anies Baswedan memutuskan untuk memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sampai akhir Juni.

Namun demikian perpanjangan ini dilakukan sejumlah pelonggaran. Anies menuturkan, angka effective reproduction number (Rt) Covid-19 terus menunjukkan penurunan.


Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan sentimen tersebut masih akan jadi momok bagi pelaku pasar pada perdagangan hari ini. Harapan dan ekspektasi itu jatuh ketika tatkala pengumuman akan PSBB akan dilanjutkan meskipun dengan masa transisi, tampaknya pasar tidak dapat menerima keputusan tersebut.

Sekuritas ini melihat bahwa fase PSBB yang kedua ini sebetulnya merupakan salah satu uji coba yang sangat baik, karena dapat memberikan tolok ukur yang lebih jelas terkait dengan bagaimana menjalankan ekonomi namun dengan jumlah korban virus corona yang lebih terkendali.

Sementara itu, Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2020 hanya akan tumbuh 2,3% dalam kondisi berat dan minus 0,4% dalam kondisi sangat berat sesudah adanya Covid-19.

Dengan adanya program penanggulangan dampak Covid-19, diharapkan gangguan sosial dan ekonomi tidak berdampak ke dunia usaha. Dukungan tersebut termasuk berasal dari stimulus kebijakan yang diatur oleh OJK dan Bank Indonesia.

Sekuritas menilai pada kuartal II saat ini tekanan pada pertumbuhan ekonomi masih cukup besar, sehingga perbaikan ekonomi yang tercepat baru akan terlihat dampaknya pada kuartal III dan IV pada tahun ini.

Dari sisi global, setelah kenaikan luar biasa untuk pasar saham dalam seminggu terakhir membawa penilaian ke tertinggi sejak 2000 dan mendorong level teknis pada S&P 500 menuju level overbought, investor mencari sentimen positif lebih lanjut untuk mendorong kenaikan.

Pergerakan dari ECB dan perlambatan pertumbuhan pengangguran tidak cukup kuat menahan penurunan indeks. Investor sedang menunggu rencana untuk putaran selanjutnya dari stimulus ekonomi Amerika Serikat, tetapi pejabat administrasi Trump telah menunda diskusi yang dijadwalkan untuk minggu ini.

Dari segi teknikal, IHSG menyentuh target psikologis 5000 dan turun terkoreksi memberikan signal aksi profit taking. Indikator stochastic dan RSI mulai membentuk pola bearish reversal dengan dead-cross dan bearish reversal pattern.

Candlestick membentuk pola bearish harami dengan shadow high yang fals break resistance psikologis 5000. Sehingga kami perkirakan secara teknikal IHSG berpotensi kembali terkoreksi jangka pendek pada pergerakan akhir pekan.

Artha Sekuritas memprediksi IHSG melemah. Diperkirakan profit taking masih akan berlanjut melihat penguatan telah mencapai level jenuh beli. Investor masih cukup optimis perekonomian akan segera pulih namun masih banyak faktor faktor external dan ketidakpastian yang membayangi pergerakan.

Indeks hari ini diperkirakan akan bergerak di kisaran support 4.872 dan 4.828 serta resisten di 4.987 dan 5.058.

[Gambas:Video CNBC]




(tas/tas) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular