Rupiah Belum Bisa ke Bawah 14.000/US$, "Ojo Kesusu"

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
04 June 2020 16:25
Dollar
Foto: REUTERS/Akhtar Soomro
Secara teknikal, penguatan tajam rupiah pada hari Selasa membentuk pola Black Marubozu dilihat dari grafik candle stick harian.

Rupiah membuka perdagangan kemarin level Rp 14.480/US$ sekaligus menjadi level tertinggi hari ini, dan menutup perdagangan di level Rp 14.380/US$ sekaligus menjadi level terendah intraday. Sehingga secara teknikal rupiah disebut membentuk pola Black Marubozu.

Munculnya Black Marubozu kerap dijadikan sinyal kuat jika harga suatu instrument akan mengalami penurun lebih lanjut. Dalam hal ini, nilai tukar dolar AS melemah melawan rupiah. Dengan kata lain, rupiah berpotensi melanjutkan penguatan. Terbukti, rupiah langsung melesat Rabu kemarin.

Level psikologis Rp 14.000/US$ masih menjadi target penguatan rupiah selanjutnya. Jika mampu dilewati maka Mata Uang Garuda akan melaju lagi menuju Rp 13.565/US$ yang merupakan Fibonnaci Retracement 100%.

Fibonnaci Retracement tersebut ditarik dari level bawah 24 Januari (Rp 13.565/US$) lalu, hingga ke posisi tertinggi intraday 23 Maret (Rp 16.620/US$).

idrGrafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv



Peluang rupiah ke Rp 13.565/US$ yang merupakan level terkuat dalam 2 tahun terakhir melawan dolar AS, masih tetap terjaga selama rupiah berada di bawah Rp 14.730/US$ (Fib. Retracement 61.8%), jadi sekali lagi "ojo kesusu".

Sementara itu, melihat indikator stochastic pada grafik harian masih berada di level jenuh jual (oversold) dalam waktu yang cukup lama, rupiah memang sangat rentan mengalami koreksi alias melemah.

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik naik. Dalam hal ini, USD/IDR berpeluang naik, yang artinya dolar AS berpeluang menguat setelah stochastic mencapai oversold.

Stochastic yang oversold dalam waktu lama dapat memicu aksi ambil untung (profit taking) yang membuat rupiah melemah. Resisten (tahanan atas) terdekat jika rupiah melemah berada di level US$ 14.250/US$.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular