
Disuntik Bangkok Bank, Bank Permata Siap jadi Bank Buku IV
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
04 June 2020 11:22

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Permata Tbk (BNLI) bersiap menjadi Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) IV dengan modal inti di atas Rp 30 triliun usai dicaplok Bangkok Bank. Perseroan memperkirakan, perlu waktu kurang dari setahun untuk naik kelas menjadi bank BUKU IV.
Hal ini disampaikan langsung Direktur Utama PT Bank Permata Tbk (BNLI), Ridha DM Wirakusumah. Saat ini, modal inti Bank Permata di kisaran Rp 22 triliun, dengan demikian butuh injeksi modal tambahan Rp 8 triliun lagi.
Ridha menuturkan, ada beberapa skema penambahan modal untuk menjadi Bank BUKU IV, antara lain, dengan meningkatkan return earnings Bank Permata, dengan demikian, modal inti perseroan akan semakin kuat.
Selanjutnya, adalah penggabungan buku dengan Bangkok Bank Indonesia yang diperkirakan akan menambah permodalan sekitar Rp 3 triliun hingga Rp 5 triliun. Selebihnya adalah rencana dari Bangkok Bank Thailand, sebagai pemegang saham pengendali BNLI untuk menyuntik modal tambahan.
"Seharusnya untuk mencapai Rp 30 triliun tidak terlalu susah, kalau dilihat timing, hopefully tidak sampai satu tahun lagi untuk naik kelas ke BUKU IV," kata Ridha, dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, Kamis (4/6/2020).
Akan tetapi, dalam waktu dekat ini, Bangkok Bank akan lebih dulu menyelesaikan penyelesaian tender wajib (tender offer) setelah mengakuisisi 89,12% saham BNLI dari PT Astra International Tbk (ASII) dan Standard Chartered senilai senilai Rp 33,28 triliun dengan harga pelaksanaan Rp 1.347 per saham.
"Bangkok Bank akan melakukan tender offer dengan harga saham kepada sisa pemegang saham publik yang masih ada," tukas Ridha.
(hps/hps) Next Article Ada Transaksi Jumbo, Saham Ini Terbang Sentuh ARA
Hal ini disampaikan langsung Direktur Utama PT Bank Permata Tbk (BNLI), Ridha DM Wirakusumah. Saat ini, modal inti Bank Permata di kisaran Rp 22 triliun, dengan demikian butuh injeksi modal tambahan Rp 8 triliun lagi.
Ridha menuturkan, ada beberapa skema penambahan modal untuk menjadi Bank BUKU IV, antara lain, dengan meningkatkan return earnings Bank Permata, dengan demikian, modal inti perseroan akan semakin kuat.
Selanjutnya, adalah penggabungan buku dengan Bangkok Bank Indonesia yang diperkirakan akan menambah permodalan sekitar Rp 3 triliun hingga Rp 5 triliun. Selebihnya adalah rencana dari Bangkok Bank Thailand, sebagai pemegang saham pengendali BNLI untuk menyuntik modal tambahan.
"Seharusnya untuk mencapai Rp 30 triliun tidak terlalu susah, kalau dilihat timing, hopefully tidak sampai satu tahun lagi untuk naik kelas ke BUKU IV," kata Ridha, dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, Kamis (4/6/2020).
Akan tetapi, dalam waktu dekat ini, Bangkok Bank akan lebih dulu menyelesaikan penyelesaian tender wajib (tender offer) setelah mengakuisisi 89,12% saham BNLI dari PT Astra International Tbk (ASII) dan Standard Chartered senilai senilai Rp 33,28 triliun dengan harga pelaksanaan Rp 1.347 per saham.
"Bangkok Bank akan melakukan tender offer dengan harga saham kepada sisa pemegang saham publik yang masih ada," tukas Ridha.
(hps/hps) Next Article Ada Transaksi Jumbo, Saham Ini Terbang Sentuh ARA
Most Popular