Dana Asing Masuk Rp 1,5 T, IHSG Menguat Nyaris 2%

Tri Putra, CNBC Indonesia
03 June 2020 15:48
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (3/6/20) ditutup di zona hijau dengan kenaikan sebesar 1,93% ke level 4.941,06. Kendati IHSG gagal menembus level psikologisnya di angka 5.000 setelah kenaikan IHSG berhenti pada titik tertingginya di angka 4960,07 atau naik 2,33%.

Total transaksi hari hari ini menyentuh Rp 12,8 triliun, dengan 258 saham bergerak naik, 150 saham turun, dan sisanya 156 tidak berubah.

Risk appetite investor asing nampaknya sudah kembali, investor asing kembali mencatatkan aksi beli bersih sebanyak Rp 1,51 triliun di pasar reguler hari ini. Saham yang paling banyak dibeli asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan net buy sebanyak Rp 963 miliar.

Reli panjang IHSG hari dalam 2 pekan terakhir ini masih dipicu oleh optimisme para pelaku pasar akan diputarnya kembali perekonomian Indonesia dan banyak negara-negara lain di berbagai belahan dunia. Dengan dibukanya kembali perekonomian, perusahaan-perusahaan yang terdampak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dapat kembali beroperasi.


Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street yang menjadi barometer atau acuan bursa saham global pada penutupan perdagangan Selasa kemarin sendiri ditutup di zona hijau.

Indeks Dow Jones menguat 1,05%, S&P 500 juga naik 0,82%, sementara Nasdaq menanjak sebesar 0,59%.

"Pasar merupakan sebuah mekanisme melihat ke depan. 3 bulan dari sekarang, atau 9 bulan dari sekarang semua akan terkendali. Perekonomian akan kembali, pendapatan juga pulih" kata Steven DeSanctis, ahli strategi saham di Jefferies.

Sedangkan kabar terbaru mengenai tensi Beijing-Washington, China dilaporkan memerintahkan importir di negara itu berhenti membeli produk pertanian dan daging asal Amerika Serikat (AS). Bahkan tak main-main, ada empat produk yang disetop, yakni kedelai, jagung, kapas dan juga daging babi.

Khusus kedelai dua BUMN yakni Cofco dan Sinograin sudah diminta untuk menghentikan impor. Sementara khusus daging babi, China membatalkan 10 hingga 20 ribu ton pengiriman dari perusahaan negara.

Dikutip dari CNBC International, Selasa (2/6/2020), ini merupakan balasan China atas perlakuan AS ke Hong Kong. Mengutip sebuah sumber, China dikatakan akan menghentikan lebih banyak impor jika AS terus mengambil kebijakan yang menyerang negeri itu.

"China telah meminta perusahaan-perusahaan negara bagian utama untuk menangguhkan pembelian besar-besaran produk pertanian AS yang besar seperti kedelai dan babi, sebagai tanggapan atas reaksi AS ke Hong Kong," kata sumber yang menolak disebut namanya karena sensitivitas isu.


Indeks kontrak berjangka (futures) Dow Jones di AS, Dow Futures juga terpantau mengalami penguatan sebesar 0,46%.

Sedangkan bursa Asia mayoritas hijau, Hang Seng Index di Bursa Hong Kong naik sebesar 1,37%, Nikkei di Jepang terapresiasi sebesar 1,29%, sedangkan STI Singapore terbang sebesar 3,03%.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular