
Saham BTN Sedang Lari Kencang, Sudah Buyback Rp 60 M
Monica Wareza, CNBC Indonesia
03 June 2020 14:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) selama satu minggu terakhir telah mengalami penguatan hingga 31,37% dan pernah mencapai harga tertinggidi posisi Rp 1.085/saham dalam periode tersebut.
Penguatan ini terjadi karena beberapa sentimen, salah satunya adalah aksi pembelian kembali (buyback) saham yang dilaksanakan perusahaan.
Direktur Finance & Treasury Bank Tabungan Negara Nixon Napitupulu mengatakan hingga saat ini perusahaan telah merealisasikan rencana buyback tersebut mencapai Rp 60 miliar.
"[Realisasi sudah sebesar] Rp 50 miliar-Rp 60 miliar," kata Nixon kepada CNBC Indonesia, Rabu (3/4/2020).
Adapun sebelumnya dalam keterbukaan informasi yang dirilis perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) perusahaan telah menganggarkan dana senilai Rp 275 miliar untuk buyback. Disebutkan bahwa nantinya saham ini akan digunakan untuk program long term incentive (ILT) kepada pengurus perusahaan dan pegawai.
Dana tersebut akan dikeluarkan secara bertahap oleh perusahaan, tahap pertama di tahun ini sebesar 50% dari anggaran, kemudian dilanjutkan di tahun depan dan 2022 dengan alokasi masing-masing 25% dari total anggaran.
"Langkah ini merupakan dukungan perseroan terhadap program pemerintah untuk memperbaiki ekonomi dalam negeri khususnya dalam meningkatkan harga saham BUMN di market pasca COvid-19 ditetapkan sebagai pandemic oleh WHO," tulis perusahaan pada 31 Maret 2020.
"Pembelian saham juga dimaksudkan untuk memotivasi pegawai dalam mendukung kinerja perusahaan sesuai dengan penilaian tertentu."
(hps/hps) Next Article Deretan Saham yang Diborong & Dilepas Asing di Semester I
Penguatan ini terjadi karena beberapa sentimen, salah satunya adalah aksi pembelian kembali (buyback) saham yang dilaksanakan perusahaan.
Direktur Finance & Treasury Bank Tabungan Negara Nixon Napitupulu mengatakan hingga saat ini perusahaan telah merealisasikan rencana buyback tersebut mencapai Rp 60 miliar.
Adapun sebelumnya dalam keterbukaan informasi yang dirilis perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) perusahaan telah menganggarkan dana senilai Rp 275 miliar untuk buyback. Disebutkan bahwa nantinya saham ini akan digunakan untuk program long term incentive (ILT) kepada pengurus perusahaan dan pegawai.
Dana tersebut akan dikeluarkan secara bertahap oleh perusahaan, tahap pertama di tahun ini sebesar 50% dari anggaran, kemudian dilanjutkan di tahun depan dan 2022 dengan alokasi masing-masing 25% dari total anggaran.
"Langkah ini merupakan dukungan perseroan terhadap program pemerintah untuk memperbaiki ekonomi dalam negeri khususnya dalam meningkatkan harga saham BUMN di market pasca COvid-19 ditetapkan sebagai pandemic oleh WHO," tulis perusahaan pada 31 Maret 2020.
"Pembelian saham juga dimaksudkan untuk memotivasi pegawai dalam mendukung kinerja perusahaan sesuai dengan penilaian tertentu."
(hps/hps) Next Article Deretan Saham yang Diborong & Dilepas Asing di Semester I
Most Popular