
Sepekan Asing Borong Saham Hampir Rp 2 T, Ini Alasannya
Tri Putra, CNBC Indonesia
03 June 2020 12:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam sepekan terakhir investor asing nampaknya semakin berani dalam menempatkan modalnya di Bursa Efek Indonesia. Tercatat selama sepekan terakhir aksi beli bersih asing di IHSG mencapai Rp 1,89 triliun.
Sebagian besar aksi pembelian asing itu sendiri dilakukan hari ini dan kemarin dengan total pembelian bersih asing hari ini sebesar Rp 766 miliar dan kemarin sebesar Rp 753 miliar di pasar reguler saja.
Keyakinan asing untuk menempatkan dananya di pasar modal Indonesia ini tidak lepas dari optimisme asing akan kondisi perekonomian Indonesia yang akan membaik setelah digaungkan rencana pembukaan kembali ekonomi Indonesia dengan The New Normal.
Saham-saham apa saja kah yang di borong asing pada perdagangan sepekan terakhir? Simak tabel berikut ini.
Empat dari lima saham yang paling banyak diborong asing hari ini bergerak di sektor perbankan yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang diborong asing paling banyak yaitu sebesar Rp 2,9 triliun, di posisi kedua ada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang dibeli asing sebanyak Rp 879 miliar, dan diposisi ketiga ada PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang diborong asing Rp 218 miliar dan di posisi buncit PT Bank Permata Tbk (BNLI) yang dikoleksi asing sebanyak Rp 144 miliar.
Pembelian asing di sektor perbankan ini disebabkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengeluarkan stimulus lanjutan dengan merelaksasi ketentuan di sektor perbankan guna lebih memberikan ruang likuiditas dan permodalan perbankan sehingga stabilitas sektor keuangan tetap terjaga di tengah pelemahan ekonomi sebagai dampak pandemi Covid-19.
Selain itu saham perbankan juga termasuk saham siklus yang artinya kinerja saham ini bergantung pada siklus perekonomian saat itu, dimana ketika perekonomian membaik maka kinerja perusahaan tersebut akan menanjak juga, begitu pula sebaliknya.
Dengan dibukanya perekonomian Indonesia investor asing menganggap saham-saham di sektor perbankan ini kinerjanya akan membaik karena dalam kondisi siklus early recovery dan full recovery perusahaan-perusahaan secara umum sudah mulai beroperasi kembali dan mereka dapat membayar kewajibannya kepada perbankan dan tentunya non-performing loan (NPL) akan turun
Di posisi ketiga ada saham PT Astra Internasional Tbk (ASII) yang bergerak di sektor otomotif. Saham ASII dibeli asing sebanyak Rp 187 miliar selama sepekan terakhir.
Perusahaan di sektor otomotif juga masuk sebagai saham siklus yang artinya ketika terjadinya resesi maka orang-orang akan menunda melakukan pembelian kendaraan bermotor, tapi ketika perbaikan ekonomi sudah terjadi maka masyarakat akan lebih cenderung melakukan pembelian kendaraan bermotor baik untuk konsumsi ataupun sebagai alat produksi untuk mendorong produktivitas.
Keputusan investor asing dalam menempatkan dananya di saham-saham siklus memang masuk akal, karena pada kondisi pemulihan ekonomi saham-saham siklus biasanya akan naik lebih cepat dibandingkan dengan saham-saham non-siklus.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/hps) Next Article Wow! Saham Bank RI Terbang & Ada 15%, saat IHSG Naik 2,4%
Sebagian besar aksi pembelian asing itu sendiri dilakukan hari ini dan kemarin dengan total pembelian bersih asing hari ini sebesar Rp 766 miliar dan kemarin sebesar Rp 753 miliar di pasar reguler saja.
Keyakinan asing untuk menempatkan dananya di pasar modal Indonesia ini tidak lepas dari optimisme asing akan kondisi perekonomian Indonesia yang akan membaik setelah digaungkan rencana pembukaan kembali ekonomi Indonesia dengan The New Normal.
Empat dari lima saham yang paling banyak diborong asing hari ini bergerak di sektor perbankan yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang diborong asing paling banyak yaitu sebesar Rp 2,9 triliun, di posisi kedua ada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang dibeli asing sebanyak Rp 879 miliar, dan diposisi ketiga ada PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang diborong asing Rp 218 miliar dan di posisi buncit PT Bank Permata Tbk (BNLI) yang dikoleksi asing sebanyak Rp 144 miliar.
Pembelian asing di sektor perbankan ini disebabkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengeluarkan stimulus lanjutan dengan merelaksasi ketentuan di sektor perbankan guna lebih memberikan ruang likuiditas dan permodalan perbankan sehingga stabilitas sektor keuangan tetap terjaga di tengah pelemahan ekonomi sebagai dampak pandemi Covid-19.
Selain itu saham perbankan juga termasuk saham siklus yang artinya kinerja saham ini bergantung pada siklus perekonomian saat itu, dimana ketika perekonomian membaik maka kinerja perusahaan tersebut akan menanjak juga, begitu pula sebaliknya.
Dengan dibukanya perekonomian Indonesia investor asing menganggap saham-saham di sektor perbankan ini kinerjanya akan membaik karena dalam kondisi siklus early recovery dan full recovery perusahaan-perusahaan secara umum sudah mulai beroperasi kembali dan mereka dapat membayar kewajibannya kepada perbankan dan tentunya non-performing loan (NPL) akan turun
Di posisi ketiga ada saham PT Astra Internasional Tbk (ASII) yang bergerak di sektor otomotif. Saham ASII dibeli asing sebanyak Rp 187 miliar selama sepekan terakhir.
Perusahaan di sektor otomotif juga masuk sebagai saham siklus yang artinya ketika terjadinya resesi maka orang-orang akan menunda melakukan pembelian kendaraan bermotor, tapi ketika perbaikan ekonomi sudah terjadi maka masyarakat akan lebih cenderung melakukan pembelian kendaraan bermotor baik untuk konsumsi ataupun sebagai alat produksi untuk mendorong produktivitas.
Keputusan investor asing dalam menempatkan dananya di saham-saham siklus memang masuk akal, karena pada kondisi pemulihan ekonomi saham-saham siklus biasanya akan naik lebih cepat dibandingkan dengan saham-saham non-siklus.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/hps) Next Article Wow! Saham Bank RI Terbang & Ada 15%, saat IHSG Naik 2,4%
Most Popular