
Siap-siap! Adaro Tebar Dividen Rp 3,7 T, Catat Jadwalnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Musim pembagian dividen menjadi katalis positif bagi investor pasar modal lantaran beberapa perusahaan terbuka (emiten) yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah menjadwalkan pembagian dividen atas laba bersih mereka kepada pemegang saham.
Salah satunya emiten tambang batu bara PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang dipimpin oleh Garibaldi 'Boy' Thohir. Sepanjang tahun lalu, laba bersih Adaro tercatat sebesar US$ 404,19 juta, turun 3,24% dari tahun sebelumnya US$ 417,72 juta. Nilai laba bersih entitas induk tahun lalu itu setara dengan Rp 5,9 triliun (asumsi kurs Rp 14.700/US$).
Dari jumlah laba tersebut, perseroan akan membagikan dividen tunai kepada pemegang saham sebesar US$ 250,13 juta (setara Rp 3,7 triliun), atau dividen per saham sebesar US$ 0,00782/saham. Nilai itu setara 61,88% dari total laba bersih perseroan tahun lalu.
Adapun laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya kini mencapai US$ 2,22 miliar atau Rp 33 triliun dan ekuitas total mencapai US$ 3,98 miliar atau Rp 59 triliun.
"Perseroan menyampaikan rencana pembagian dividen tunai untuk periode tahun buku 2019, sesuai dengan hasil RUPS Tahunan tanggal 20 Mei 2020 dengan rincian dividen tahun buku 2019 yang akan dibayarkan yakni total dividen US$ 250,13 juta, atau dividen per saham US$ 0,00782/saham," tulis manajemen ADRO, dalam keterbukaan informasi di BEI, dilansir Senin (1/6/2020).
Berikut jadwalnya:
- Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi 3 Juni 2020
- Tanggal Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi 4 Juni 2020
- Tanggal cum Dividen di Pasar Tunai 5 Juni 2020
- Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai 8 Juni 2020
- Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai (recording date) 5 Juni 2020, jam 16,00 WIB
- Tanggal pembayaran dividen 19 Juni 2020
Cum date atau tanggal cum dividen yang merupakan tanggal terakhir bagi investor yang ingin membeli saham tertentu dan berhak untuk mendapatkan dividen emiten terkait.
Sementara, ex date atau tanggal ex dividen adalah hari pertama ketika pemegang saham tak lagi berhak mendapatkan dividen dari emiten. Tanggal ex dividen dijadwalkan satu hari kerja setelah tanggal cum dividen.
Adapun recording date adalah tanggal pencatatan investor saham untuk mendapatkan dividen. Biasanya recording date jatuh pada cum date pasar tunai.
Pada awal tahun, Adaro sudah membagikan dividen interim (sementara) laba tahun buku 2019 yakni sebesar US$ 0,00469/saham, atau senilai US$ 150,01 juta.
Dengan demikian, jika total dividen tunai US$ 250,13 juta, maka jumlah dividen yang dibayarkan berdasarkan DPS (daftar pemegang saham) untuk Tahun Buku 2019 adalah sebesar US$ 0,00313/saham atau senilai US$ 100,12 juta (Rp 1,5 triliun).
Berdasarkan laporan keuangan Desember 2019, penurunan laba bersih Adro tahun lalu seiring dengan pendapatan usaha bersih ADRO yang juga turun 4% menjadi US$ 3,46 miliar atau Rp 48 triliun, dari tahun sebelumnya US$ 3,62 miliar.
Beban pendapatan juga naik 3% menjadi US$ 2,49 miliar dari tahun sebelumnya US$ 2,41 miliar dengan laba usaha yang juga terkoreksi 31% menjadi US$ 618 juta dari US$ 892 juta.
Mengacu laporan keuangan, dari pendapatan bersih tahun lalu, paling besar dikontribusikan dari pertambangan dan perdagangan batu bara sebesar US$ 3,17 miliar, atau minus 5%. Kemudian disusul bisnis jasa pertambangan US$ 218 juta, naik 6% dari tahun sebelumnya US$ 206 juta dan pendapatan lainnya juga naik 6% menjadi US$ 70 juta dari US$ 60 juta.
"Kami gembira dengan kinerja perusahaan pada tahun 2019, karena di tengah pasar yang sulit, kami berhasil mencetak kinerja finansial yang solid berkat pertumbuhan volume tahunan yang tinggi dan pengendalian biaya yang berkelanjutan," kata Presdir Adaro Energy Garibaldi Thohir dalam keterangan resmi, Rabu (4/3/2020).
(tas/sef) Next Article Produksi Batu Bara Adaro Tumbuh 7% (YOY) pada 2019
