
Laba Terancam Melorot 25%, MNC Land Rumahkan 136 Karyawan

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten properti Grup MNC milik taipan Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Land Tbk (KPIG), menjabarkan dampak pandemi virus corona (Covid-19) terhadap operasional bisnis dan upaya efisiensi yang dilakukan perusahaan. Covid-19 berimbas pada pembatasan operasional perusahaan sekitar 3 bulan.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen MNC Land menjelaskan ada dampak juga terhadap kinerja keuangan perusahaan termasuk prediksi pendapatan dan laba bersih perusahaan.
Selain itu, eksesnya juga berimbas pada efisiensi karyawan. Per Desember 2019, jumlah karyawan perusahaan baik tetap maupun tidak tetap mencapai 2.875 orang, sedangkan hingga saat ini menjadi 2.844 orang, atau berkurang 9 orang.
"Tidak ada PHK [pemutusan hubungan kerja], adapun jumlah karyawan dirumahkan sebanyak 136 orang dan jumlah karyawan yang terkena dampak lain misalnya pemotongan gaji 50% nihil," tulis manajemen MNC Land dalam penjelasan ke BEI.
Dari sisi keuangan, perseroan memprediksi penurunan total pendapatan (konsolidasi) untuk periode yang berakhir per 31 Maret 2020-30 April 2020 (dapat menggunakan proforma) dibandingkan periode yang sama tahun lalu diprediksi sekitar 25%, sementara untuk prediksi laba bersih turun 75% pada periode pandemi itu.
Mengacu laporan keuangan Desember 2019, pendapatan MNC Land pada tahun lalu mencapai Rp 1,07 triliun, naik 7,8% dari periode yang sama tahun 2018 yakni Rp 992,45 miliar
Laba pada tahun lalu turun 58% menjadi Rp 259,73 miliar, dari tahun sebelumnya Rp 619,84 miliar. Penurunan laba ini terjadi di tengah beban pokok yang masih tinggi mencapai Rp 666,86 miliar dari sebelumnya Rp 566,37 miliar, ditambah dengan kerugian yang belum direalisasikan dari perubahan nilai wajar aset tersedia.
Manajemen MNC Land menjelaskan kegiatan operasional perseroan tetap berjalan dengan memperhatikan ketentuan pembatasan yang telah diberlakukan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, termasuk ketentuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Perseroan telah menerapkan prosedur operasional standar dan pembatasan operasional di lokasi dan lingkungan proyek, kantor dan hotel, antara lain pembatasan interaksi sosial atau kontak fisik, dan pembatasan aktivitas tamu," jelas manajemen.
"Selain itu, penyesuaian jumlah kamar hotel, penutupan fasilitas layanan hotel yang dapat menciptakan kerumunan orang, dan juga protokol kesehatan lainnya seperti penyemprotan disinfektan, pembatasan kapasitas lift, pemeriksaan suhu badan dan penggunaan masker."
Situs resmi perusahaan mencatat, MNC Land mengerjakan beberapa proyek yakni MNC Lido City, MNC Bali Resort, Lido Lake Resort, Oakwood Hotel & Residence, The Westin Resort, MNC Tower, Park Hyatt Jakarta, Gedung BEI Surabaya, dan Park Tower.
"Perseroan telah melaksanakan evaluasi dan penyesuaian proses kerja dalam berbagai aspek, termasuk efisiensi biaya operasional. Perseroan melakukan penyesuaian atau penundaan belanja modal berdasarkan skala prioritas, dan juga berupaya untuk melakukan inovasi dalam pemasaran produk/jasa," tulis manajemen MNC Land.
"Selain itu, perseroan juga melakukan evaluasi dan negosiasi ulang terhadap perjanjian-perjanjian dengan pihak ketiga, termasuk kreditur, kontraktor dan pemasok untuk mengurangi beban."
Per Desember 2019, saham terbesar perusahaan dipegang PT MNC Investama Tbk 17,06%, HT Investmet Development Tbk 10,89% dan investor publik 64,23%.
(tas/roy) Next Article Emiten Milik Hary Tanoe Siap Private Placement, Bidik Rp910 M