
Hidup New Normal Dimulai, Saham Keuangan Mulai Melesat

Jakarta, CNBC Indonesia - Kemarin sektor perbankan menjadi sektor yang paling diuntungkan dengan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sudah di rencanakan oleh, Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi).
Hari ini Indeks harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil terbang tinggi sebesar 1,61%, sektor manakah yang menjadi pemenang perdagangan hari ini? Simak tabel berikut ini.
Dari 10 indeks sektoral yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks yang kenaikannya paling besar bobotnya adalah sektor keuangan yang naik sebesar 3,92%.
Indeks yang mencakup sektor perbankan dan jasa keuangan ini menjadi juara menyusul sentimen positif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang baru saja mengeluarkan stimulus lanjutan dengan merelaksasi ketentuan di sektor perbankan. Relaksasi ini lebih memberikan ruang likuiditas dan permodalan perbankan sehingga stabilitas sektor keuangan tetap terjaga di tengah pelemahan ekonomi sebagai dampak pandemi Covid-19.
Sektor yang menjadi tulang punggung IHSG ini memang menjadi perhatian sendiri dari pemangku kebijakan karena apabila sektor keuangan ambruk karena pandemi Covid-19, ditakutkan ambruknya sektor keuangan akan menimpa sektor-sektor lain dan menyebabkan terjadinya efek domino.
Untuk sektor yang memiliki resisten paling tinggi terhadap virus Covid-19 jatuh kepada sektor barang-barang konsumsi yang 'hanya' terkoreksi sebesar 11,44% selama tahun berjalan. Hal ini wajar karena sektor barang-barang konsumsi memang dari dulu terkenal sebagai sektor yang defensif.
Sedangkan sektor yang terdampak paling berat dari pandemi corona ini adalah sektor agrikultur yang secara tahun berjalan indeksnya terkoreksi tajam sebesar 36,25%. Tajamnya koreksi di sektor agrikultur disebabkan oleh turunnya harga-harga hasil pertanian dan perkebunan akibat virus nCov-19 seperti harga CPO yang sudah jatuh 24,96% sejak tahun berjalan.
Selain itu sektor lain yang terdampak tidak kalah berat adalah sektor properti yang secara tahun berjalan terkoreksi 35,00%. Koreksi tajam di sektor ini akibat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang menyebabkan pengelola pusat perbelanjaan dipaksa menutup usahanya. Selain itu kemampuan perusahaan pengembang properti dalam menjual produknya juga berkurang karena daya beli masyarakat yang turun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/hps) Next Article Jadi 'Korban' Corona, IHSG Ambles 6,9%, Asing Masih Kabur!