Naik Turun di Pekan Ini, Dolar Singapura di Fase Konsolidasi

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
28 May 2020 15:47
FILE PHOTO: A Singapore dollar note is seen in this illustration photo May 31, 2017.     REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo
Foto: Dollar Singapur (REUTERS/Thomas White)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura menguat melawan rupiah pada perdagangan Kamis (28/5/2020). Namun, jika dilihat sejak awal pekan, kurs dolar Singapura bergerak naik-turun di situ-situ saja, sehingga bisa dikatakan masuk ke fase konsolidasi.

Pada pukul 14:27 WIB, SG$ 1 setara Rp 10.376,63, dolar Singapura menguat 0,51% di pasar spot melansir data Refinitiv. Rabu kemarin, mata uang Negeri Merlion ini melemah 0,71%, sehari sebelumnya menguat 0,94% dan di awal pekan saat pasar dalam negeri masih libur Hari Raya Idul Fitri stagnan. Area konsolidasi berada di antara Rp 10.285,15 - 10.409,16/SG$.

Rupiah masih dinaungi sentimen positif dari rencana diputarnya lagi roda perekonomian, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga luar negeri.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memutar kembali roda perekonomian dengan mempersiapkan era kehidupan baru (new normal). 

 

Berbicara saat meninjau prosedur standar dalam menghadapi new normal di Summarecon Mall Kota Bekasi, Jawa Barat, Jokowi menegaskan kedatangannya ke pusat perbelanjaan tersebut untuk memastikan wilayah tersebut siap menghadapi new normal.

"Saya datang ke Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat untuk memastikan pelaksanaan kegiatan kita menuju ke sebuah tatanan baru ke sebuah normal yang baru," katanya, Selasa (26/5/2020).

Sementara itu dari Eropa, negara seperti Portugal, Yunani, Spanyol, Italia, Belanda, Swedia dan Islandia bahkan sudah mewacanakan untuk membuka kembali industri pariwisatanya.

Kemudian dari AS, untuk pertama kalinya kemarin para trader kembali menjejakkan kakinya di lantai bursa saham New York, setelah tutup sejak 23 Maret lalu.

Berbagai sentimen positif tersebut belum mampu mengangkat nilai tukar rupiah pada hari ini. Sebabnya posisi rupiah berada di dekat level terkuat lebih dari 2 bulan terakhir, dan sudah menguat sekitar 10% sejak awal April sehingga memicu aksi ambil untung (profit taking).

Sementara itu, kondisi dolar Singapura kurang bagus. Singapura jadi negara dengan jumlah kasus penyakit virus corona (Covid-19) terbanyak di ASEAN saat ini. Berdasarkan data Worldometer, hingga saat ini jumlah kasus Covid-19 di Singapura sebanyak 33.249 orang.


TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]




(pap/pap) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular