Belum Kompak Soal Kapan Mal Buka, Emiten Ritel Terpukul

Monica Wareza, CNBC Indonesia
28 May 2020 09:55
Pengunjung saat membeli makanan di Mall Summarecon Bekasi, Selasa (26/5). Pantauan CNBC Indonesia Summarecon Mall Bekasi hingga kini masih beroperasi secara terbatas imbas pandemi COVID-19. Hanya toko makanan dan farmasi yang buka di pusat perbelanjaan ini. Namun untuk gerai makanan tidak melayani makan di tempat. Usai Presiden RI Jokowi meninjau  mall Summarecon dalam waktu dekat siap beroperasi secara penuh karena kasus positif virus Corona di wilayah tersebut sudah landai dan dikategorikan zona hijau. Nantinya pengunjung mal bakal dibatasi hanya 50% dari kapasitas normal. Begitu pula dengan gerai-gerai yang ada di dalamnya, kapasitasnya hanya boleh 50% dari kondisi normal. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Pusat Perbelanjaan (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pengamat menilai kebijakan pemerintah yang masih belum dapat memastikan pembukaan kembali ekonomi, terutama di wilayah DKI Jakarta, memukul bisnis ritel. Lantaran sektor ini sangat bergantung kepada keputusan pemerintah untuk kembali membuka kembali pusat perbelanjaan setelah dua bulan lebih menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Pengamat Pasar Modal, Irvin Patmadiwiria mengatakan sektor ini sudah cukup terpukul dengan pemberlakukan PSBB, sebab pada umumnya usaha yang dimiliki oleh emiten di sektor ini berlokasi di pusat perbelanjaan ditutup selama PSBB.

"Masih bimbang dan ragu pemerintah daerah DKI (Jakarta) membuka PSBB atau belum ini tentu juga menjadi keragu-raguan pengusaha ritel, terutama kondisi saat ini. Mereka masih ragu apakah 4 atau 5 Juni bisa beroperasi dengan new normal atau mereka masih harus menunggu kebijakan yang akan ditetapkan pemerintah DKI," kata Irvin ketika berbincang dengan CNBC Indonesia TV, Rabu (27/5/2020).


Menurut Irvin, bisnis ritel terutama konsumer yang langsung berhubungan dengan konsumen menjadi sektor paling terpukul dalam kondisi saat ini.

Namun demikian, investor patut mencermati sebab tak semua emiten terdampak negatif dari kondisi ini. Seperti halnya emiten yang memiliki bisnis minimarket, yakni PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dan PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET).

Emiten yang mengelola Alfamart dan Indomaret ini justru mengalami peningkatan omzet di tengah penerapan PSBB di DKI Jakarta. Hal yang sama juga terjadi pada emiten pengelola supermarket yang mendapatkan izin untuk beroperasi selama PSBB.

Sebaliknya, emiten yang mengelola departemen store, seperti PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) terpaksa harus menanggung beban berat. Hal ini disebabkan karena tutupnya gedung-gedung mall sehingga mereka juga tak dapat beroperasi.

"Untuk ritel yang sifatnya fesyen, Matahari dan Ramayana ini cenderung akan sangat berpengaruh signifikan terhadap income mereka karena mal ditutup dan kebanyakan berdiri di dalam satu kawasan atau gedung pertokoan, tidak berdiri sendiri. Karena bergabung dengan toko lain dimana mall tutup, otomatis bisnis tutup. Berbeda kalau punya gedung sendiri," kata dia.

Sebelumnya, Presiden Jokowi kemarin sempat menyampaikan akan segera membuka aktivitas ekonomi, meskipun wabah virus corona masih menyebar di tengah masyarakat.

"Pada siang ini, saya datang ke Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Untuk memastikan pelaksanaan kesiapan kita dalam menuju ke sebuah tatanan baru, sebuah normal yang baru," kata Jokowi, di Mal Summarecon, kemarin Selasa (26/05/2020).


Namun pada hari selanjutnya, Rabu (27/05/20) Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan belum ada keputusan soal aturan mengenai berakhirnya masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta. Sehingga belum ada keputusan soal beroperasinya kembali mal di DKI Jakarta.

"Jadi kalau saat ini ada yang mengatakan bahwa mall akan buka tanggal 5, mal akan buka tanggal 7, itu imajinasi, itu fiksi. Karena belum ada aturan mana pun yang mengatakan PSBB diakhiri," kata Anies dikutip dari detikcom, Rabu (27/5).


[Gambas:Video CNBC]




(hps/hps) Next Article Hippindo: PSBB Jilid II Bisa Turunkan Jumlah Pengunjung Mal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular