Banjir Sentimen Positif, IHSG Meroket! Saham BBRI Diburu

Tri Putra, CNBC Indonesia
28 May 2020 09:22
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Jumat 28/2/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Jumat 28/2/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis (28/5/20) melanjutkan penguatan ke level 4.616,45 atau terapresiasi sebesar 0,79%. Pada pukul 9:05 WIB, IHSG masih melanjutkan apresiasi ke level 4.689,59 atau naik sebesar 1,03%.

Kenaikan IHSG hari ini sebagai respons dari banyaknya sentimen positif terutama dari Negeri Paman Sam. Bursa
saham Amerika Serikat (AS) Wall Street pada perdagangan Rabu kemarin (27/05/20) atau Kamis pagi waktu Indonesia terpantau naik. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) terapresiasi 2,21%, Nasdaq naik 0,77%, dan S&P 500 terbang 1,48%.

Apresiasi 2 hari beruntun pasar ekuitas Negeri Paman Sam tak terlepas dari berbagai bombardir kabar baik yang datang dari kemajuan pengembangan vaksin dan pembukaan kembali ekonomi.

CNBC International melaporkan sebanyak 50 negara bagian di AS telah membuka kembali ekonomi mereka secara bertahap. Pada hari Selasa, Gubernur New Jersey Phil Murphy mengatakan negara bagian tersebut akan mengizinkan tim olahraga profesional untuk melanjutkan latihan dan kompetisi.



"Pasar telah membuat pola-V ke atas dan ada banyak skeptisisme seputar itu, tetapi kami baru melihat beberapa bukti dari sejumlah data yang berubah," kata Michael Darda, kepala strategi pasar dan kepala ekonom MKM Partners.

Sentimen konsumen AS juga membaik seiring dengan pembukaan ekonomi secara bertahap yang dilakukan. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang melompat menjadi 86,6 bulan ini, dari 85,7 pada April, mengacu pada data Conference Board. Padahal ekonom dalam polling Dow Jones memperkirakan indeks keyakinan konsumen berada di angka 82,3 pada Mei.

Tak bisa dipungkiri, sentimen memang sedang bagus-bagusnya. "Untuk pertama kalinya dalam krisis ini, kita dibombardir oleh kabar baik," kata Jim Paulsen, Kepala Strategi Investasi di Leuthold Group, mengutip CNBC International.

Akan tetapi k
abar terbaru, DPR AS pada hari Rabu (27/05/20) meloloskan RUU yang menyerukan sanksi terhadap para pejabat Tiongkok atas tindakan penahanan dan penyiksaan komunitas Muslim Uighur di wilayah barat Xinjiang negara tersebut.

Saat ini RUU tersebut diberikan kepada Presiden Donald Trump. Belum jelas apakah Trump akan menandatangani dan mengesahkan RUU tersebut menjadi undang-undang.

Retaknya hubungan AS-China di tengah merebaknya pandemi corona membuat kesepakatan dagang interim keduanya yang diteken pertengahan Januari lalu jadi terancam. Bahkan konflik keduanya dinilai dapat berkembang menjadi perang permodalan, teknologi hingga konfrontasi militer. 

P
ada 09:05 WIB Indeks kontrak berjangka (futures) Dow Jones di AS, Dow Futures terpantau naik sebesar 0,81%.

Sementara itu dari Benua Biru
 beberapa negara seperti Portugal, Yunani, Spanyol, Italia, Belanda, Swedia dan Islandia bahkan sudah mewacanakan untuk kembali menyambut para pelancong dan memacu sektor pariwisatanya untuk kembali beroperasi.

Pelonggaran 
lockdown di Italia disambut dengan euforia oleh warganya terutama dari kalangan muda. Banyak warga kalangan muda yang mengadakan pesta dengan pergi ke pantai untuk merayakan pelonggaran tersebut. Euforia ini memicu munculnya kekhawatiran akan adanya gelombang kedua wabah.

Mengacu data BEI, saham yang paling banyak di
beli asing pada pagi hari ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dengan net buy sebanyak Rp 74 miliar. Pada pukul 09.21, saham BBRI diborong Rp 162 miliar.

Sedangkan bursa Asia dipantau bervariatif, Hang Seng Index Hong Kong turun sebesar 0,23%,Nikkei Jepang terapresiasi sebesar 2,00%, sedangkan STI Singapore terbang sebesar 0,25%,

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

 




(trp/trp) Next Article Jadi 'Korban' Corona, IHSG Ambles 6,9%, Asing Masih Kabur!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular