
Disuspensi OJK, Apa Saja Isi Reksa Dana Sinarmas Asset?

Informasi ini awalnya terkuat setelah tersebar surat elektronik PT Bibit Tumbuh Bersama kepada para investor yang membeli reksa dana Sinarmas di aplikasi fintech tersebut.
Dalam e-mail tersebut, disebutkan ada tujuh produk reksa dana Sinarmas yang memang dijual melalui Bibit.
"Untuk sementara ini kamu tidak dapat melakukan pembelian dan switching produk reksa dana tersebut karena sedang dihentikan sementara atas instruksi Otoritas Jasa Keuangan S.452/PM.21.2020 yang telah dikirimkan ke sistem S-INVEST per 20 Mei pukul 21.01 WIB," demikian bunyi pengumuman tersebut, Selasa (26/5/2020).
Sebanyak tujuh produk tersebut yakni Danamas Pasti, Danamas Stabil, Danamas Rupiah, Danamas Rupiah Plus. Selanjutnya, Simas Saham Unggulan, Simas Syariah Unggulan dan Simas Syariah Berkembang.
Wellson Lo, Co-founder dan CEO Bibit, mengkonfirmasi kebenaran suspensi tersebut. Karena adanya suspensi terhadap MI (manajer investasi), maka OJK menghentikan sementara untuk pembelian ataupun switching produk Sinarmas yang dijual oleh Bibit.
"Iya betul," katanya.
CNBC Indonesia juga sudah mengonfirmasi kepada Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II OJK Fakhri Hilmi. Namun, tidak memberikan respons.
Manajemen Sinarmas Asset Management pun buka suara perihal pembekuan produk reksa dana yang dikelola perseroan oleh OJK, termasuk tujuh produk yang dijual via Bibit.
Manajemen Sinarmas membenarkan bahwa suspensi pembelian maupun switching itu dilatarbelakangi oleh instruksi OJK melalui surat edaran pada 20 Mei 2020.
Executive Director Sinarmas Asset Management, Jamial Salim mengatakan telah terjadi volatilitas harga obligasi dan likuiditas di pasar menjadi ketat serta terbatas, sehingga sulit mencapai harga jual yang wajar. Namun produk yang menjadi sorotan yakni Reksa Dana Danamas Mantap Plus dan Reksa Dana Simas Syariah Pendapatan Tetap.
"Hal ini menyebabkan kami melakukan pencatatan harga aset yang lebih konservatif di bawah harga pasar, yang tidak sesuai dengan ketentuan harga wajar pada produk Danamas Mantap Plus dan Simas Syariah Pendapatan Tetap. Namun seiring dengan membaiknya pasar, kami telah menyesuaikan harga aset dimaksud serta mengkomunikasikan kepada OJK," katanya dalam keterangan tertulisnya, Selasa malam (26/5).
"Sinarmas Asset Management sebagai salah satu unit usaha di bawah pilar Sinar Mas Financial Services bertanggung jawab sepenuhnya atas semua produk yang dipasarkan. Prioritas kami adalah memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah."
Dia juga mengimbau nasabah tidak perlu khawatir karena suspensi OJK hanya bersifat sementara terhadap pembelian baru. Jika nasabah mau menjual produk reksadana yang dimiliki dapat dilakukan setiap saat sesuai dengan ketentuan yang berlaku di seluruh kantor cabang Sinarmas Asset Management.
"Sinarmas Asset Management adalah lembaga keuangan yang terdaftar dan diawasi oleh OJK. Kami selalu mengutamakan ketentuan hukum yang berlaku."
Berdasarkan Factsheet yang dipublikasikan di situs resmi Sinarmas Asset Management, terungkap total dana kelolaan (asset under management/AUM) atau nilai aktiva bersih (NAB) per April 2020 mencapai Rp 9,73 triliun dari tujuh produk tersebut, yang dijual via Bibit.
AUM terbesar berasal dari produk reksa dana Danamas Stabil mencapai Rp 8,26 triliun dan Simas Saham Unggulan Rp 1,19 triliun. Hanya ada satu produk yang tidak tercantum Factsheet-nya di situs Sinarmas yakni Danamas Rupiah sehingga informasi AUM memakai data terbaru dari Bareksa.
Dana Kelolaan 7 Reksa Dana Sinarmas Asset Management | ||
Reksa Dana | Jenis | Dana Kelolaan (Rp miliar) |
Danamas Rupiah | Pasar Uang | 14,85 |
Danamas Rupiah Plus | Pasar Uang | 164,71 |
Danamas Stabil | Pendapatan Tetap | 8.262,35 |
Danamas Pasti | Pendapatan Tetap | 21,96 |
Simas Saham Unggulan | Saham | 1.197,85 |
Simas Syariah Unggulan | Saham | 55,01 |
Simas Syariah Berkembang | Campuran | 13,86 |
AUM Total 7 Produk | 9.730,59 | |
Sumber: Lembar Factsheet per April 2020 dan Bareksa |
Adapun NAB dari dua produk reksa dana yang disebutkan oleh manajemen Sinarmas Asset yakni Danamas Mantap Plus (sebesar Rp 1,005 triliun) dan Simas Syariah Pendapatan Tetap (Rp 43,52 miliar) yakni total mencapai Rp 1,048 triliun.
Dengan demikian jika digabung maka 9 produk Sinarmas ini mencapai Rp 10,78 triliun.
CNBC Indonesia merangkum sembilan produk reksa dana milik Sinarmas berikut dengan aset penyertaan atau underlying yang menyertainya per April 2020. Ini adalah sembilan produk yang disebutkan oleh Bibit dan manajemen Sinarmas Asset.
1. Simas Saham Unggulan
Berdasarkan data Factsheet per April 2020, alokasi investasi reksa dana saham ini terbesar atau 84,15% ke saham, sementara sisanya di kas dan pasar uang 15,85%. Reksa dana ini pertama kali dirilis pada 18 Desember 2012 dengan NAB Rp 1,19 triliun. Secara kinerja year to date (YTD) dari Januari hingga April 2020, masih minus 36,26%, lebih butuk dari kinerja IHSG yang minus 25,13%.
Kendati demikian, sejak peluncuran, reksa dana saham ini sudah memberikan gain 15,18%.
Top Holdings Saham-sahamnya:
RD Simas Saham Unggulan: RD Saham | ||
Efek Saham | Kode Efek | Sektor |
Adi Sarana Armada Tbk, PT | ASSA | Infrastruktur |
Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk, PT | LIFE | Keuangan |
Bank Central Asia Tbk, PT | BBCA | Keuangan |
Bank Mandiri Tbk, PT | BMRI | Keuangan |
Bank Negara Indonesia Tbk, PT | BBNI | Keuangan |
Mitra Keluarga Karyasehat Tbk, PT | MIKA | Perdagangan |
Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT | TLKM | Infrastruktur |
Urban Jakarta Propertindo Tbk, PT | URBN | Properti |
Vale Indonesia Tbk, PT | INCO | Pertambangan |
2. Danamas Stabil
Ini adalah jenis reksa dana pendapatan tetap, dengan alokasi investasi obligasi korporasi 68,04%, sisanya instrumen pasar uang 26,52% dan sisanya obligasi negara 5,44%.
Reksa dana ini dirilis pertama kali pada 28 Februari 2005. NAB-nya paling besar yakni mencapai Rp 8,43 triliun. Secara YTD, reksa dana ini naik 2,32%, lebih tinggi ketimbang Infovesta Fixed Income Fund yang minus 1,41%. Sejak peluncuran, reksa dana ini sudah melesat 262,32%.
Alokasi investasi:
RD Simas Danamas Stabil: RD Pendapatan Tetap | |||||
Efek Obligasi | Kode Efek | Sektor | |||
Chandra Asri Petrochemical Tbk,PT | TPIA | Industri Dasar | |||
Japfa Comfeed Tbk, PT | JPFA | Barang Konsumsi | |||
Lontar Papyrus, PT | LPPI | Industri | |||
Mayora Indah Tbk, PT | MYOR | Barang Konsumsi | |||
Mora Telematika Indonesia, PT | MORA | Telekomunikasi | |||
Obligasi Pemerintah | - | Pemerintah | |||
Oto Multiartha, PT | OTMA | Keuangan | |||
Perusahaan Listrik Negara, PT | PPLN | Infrastruktur | |||
Sinarmas Multifinance, PT | SMMF | Keuangan | |||
Waskita Karya Tbk, PT | WSKT | Properti | |||
Moratel: Afiliasi dengan IBST/Inti Bangun Sejahtera, komisaris sama (Kanaka Puradiredja). Pemegang saham Moratel yaitu Farida Bau= Komut IBST |
3. Danamas Rupiah Plus
Reksa dana ini berjenis pendapatan tetap, dirilis pertama kali pada 13 Juni 2006. NAB tercatat hingga April mencapai Rp 164,71 miliar. Secara YTD sudah cuan 1,87% lebih tinggi dari Infovesta Money Market 1,54%. Sejak dirlis, reksa dana ini sudah untung 43,76%. Alokasi investasinya obligasi korrporasi 77,20%, sisanya pasar uang 22,80%.
Alokasi investasi:
RD Danamas Rupiah Plus: RD Pasar Uang | ||
Efek Obligasi/Deposito | Kode Efek | Sektor |
Bank CIMB Niaga Tbk, PT | BNGA | Keuangan |
Bank Maybank Indonesia Tbk, PT | BNII | Jasa & Perdagangan |
BCA Finance, PT | BCAF | Keuangan |
Indomobil Finance, PT | IMFI | Keuangan |
Indosat Tbk, PT | ISAT | Keuangan |
Rajawali Nusantara Indonesia, PT | RNIP | Telekomunikasi |
Siantar Top Tbk, PT | STPP | Pertambangan |
Summarecon Agung Tbk, PT | SMRA | Pemerintah |
Waskita Karya Tbk, PT | WSKT | Barang Konsumsi |
Wahana Ottomitra Multiartha Tbk, PT | WOMF | Properti |
4. Simas Syariah Unggulan
Ini adalah reksa dana saham syariah, dengan alokasi investasi di saham mencapai 84,38% dan sisanya pasar uang 15,62%. Pertama kali reksa dana ini dirilis pada 8 Agustus 2014. Kini per April 2020, NAB-nya sudah mencapai Rp 55,01 miliar. Year to date, kinerjanya masih minus -39,05%, dibandingkan dengan JII (Jakarta Islamic Index) yang juga minus 22,29%. sejak peluncuran, reksa dana ini masih minus 38,77%.
Top Holdings Saham:
RD Simas Syariah Unggulan: RD Saham Syariah | ||
Efek Saham | Kode Efek | Sektor |
Astra International Tbk, PT | ASII | Aneka Industri |
Erajaya Swasembada Tbk, PT | ERAA | Perdagangan |
HK Metals Utama Tbk, PT | HKMU | Perdagangan |
M Cash Integrasi Tbk, PT | MCAS | Perdagangan |
Merdeka Copper Gold Tbk, PT | MDKA | Pertambangan |
PP London Sumatra Indonesia Tbk, PT | LSIP | Agrikultur |
Puradelta Lestari Tbk, PT | DMAS | Properti |
Shield On Service Tbk, PT | SOSS | Perdagangan |
Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT | TLKM | Infrastruktur |
Urban Jakarta Propertindo Tbk, PT | URBN | Properti |
5. Danamas Pasti
Ini adalah jenis reksa dana pendapatan tetap, dengan alokasi investasi 67,65% di obligasi korporasi, obligasi negara 26,15%, dan sisanya pasar uang 6,20%. NAB-nya per April sudah mencapai Rp 21,96 miliar. Pertama kali reksa dana ini dirilis pada 28 April 2003. Secara YTD, reksa dana ini naik 2,31% dan sejak dirilis sudah melesat 271,74%.
Top efek:
RD Danamas Pasti: RD Pendapatan Tetap | ||
Efek Obligasi | Kode Efek | Sektor |
Adira Dinamika Multi Finance Tbk, PT | ADMF | Keuangan |
Angkasa Pura, PT | APIA | Jasa & Perdagangan |
Astra Sedaya Finance, PT | ASDF | Keuangan |
Bank Maybank Indonesia Tbk, PT | BNII | Keuangan |
Bank Pan Indonesia Tbk, PT | PNBN | Keuangan |
Indosat Tbk, PT | ISAT | Telekomunikasi |
Medco Energy Tbk, PT | MEDC | Pertambangan |
Obligasi Pemerintah | - | Pemerintah |
Siantar Top Tbk, PT | STTP | Barang Konsumsi |
Summarecon Agung Tbk, PT | SMRA | Properti |
6. Danamas Rupiah
Belum ada data terbaru atau Factsheet di situs resmi perusanaan. Namun mengacu situs Bareksa, NAB reksa dana jenis pasar uang ini mencapai Rp 14,859 miliar.
7. Simas Syariah Berkembang
Jenis ini adalah reksa dana campuran, dengan alokasi saham 44,26%, obligasi korporasi 7,40%, obligasi negara 22,48%, dan sisanya kas 25,86%. Per April 2020, reksa dana yang dirilis pertama kali pada 8 Agustus 2014 ini memiliki NAB Rp 13,86 miliar. Secara YTD, kinerjanya minus 16,11%, dan sejak dirilis masih bisa cuan 6,21%.
Top holding:
RD Simas Simas Syariah Berkembang: RD Campuran | ||
Efek Saham/Obligasi | Kode Efek | Sektor |
Adaro Energy Tbk, PT | ADRO | Pertambangan |
Astra International Tbk, PT | ASII | Aneka Industri |
Elnusa Tbk, PT | ELSA | Pertambangan |
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT | ICBP | Barang Konsumsi |
Indofood Sukses Makmur Tbk, PT | INDF | Barang Konsumsi |
Lontar Papyrus, PT | LPPI | Industri |
Pakuwon Jati Tbk, PT | PWON | Properti |
Sukuk Negara | - | Pemerintah |
Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT | TLKM | Infrastruktur |
Uni-Charm Indonesia Tbk, PT | UCID | Aneka Industri |
8. Simas Danamas Mantap Plus
Ini adalah reksa dana pendapatan tetap, tapi dana Factsheet belum terpampang di situs Sinarmas Asset. Namun data Bareksa mencapai, hingga saat ini NAB-nya sudah mencapai Rp 1,005 triliun.
9. Simas Syariah Pendapatan tetap
Ini adalah jenis reksa dana pendapatan tetap dengan alokasi investasi di obligasi korporasi 54,56%, obligasi negara 38,53%, dan kas dan pasar uang sebesar 6,91%. NAB-nya per April 2020 mencapai Rp 43,52 miliar. Reksa dana ini dirilis pertama kali pada 12 Juni 2017. Secara YTD, reksa dana ini baru cuan 2,32% dan sejak peluncuran untung hanya 1,69%.
Efek yang dipegang:
- Bank BRI Syariah
- Lontar Papyrus
- Moratelindo
- PLN
- Rajawali Nusantara
- Sukuk Negara (PBS015)
- Sukuk Negara (PBS019)
- Sukuk Negara (PBS022)
(tas/hps) Next Article 7 Reksa Dana Dibekukan OJK, Sinarmas Akhirnya Buka Suara
