
Optimistis dengan New Normal, IHSG Melesat Hampir 1%

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah libur selama 5 hari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini (26/5/20) dibuka di zona hijau pada level 4.576,54 atau kenaikan sebesar 0,68%. Terpantau pada pukul 9:05 WIB IHSG kembali naik ke level 4.582,92 atau apresiasi sebesar 0,80%.
Penguatan IHSG hari ini dampak dari optimisme para pelaku pasar akan diputarnya kembali roda perekonomian di Indonesia alias The New Normal melalui Surat Menteri BUMN Nomor: S- 336 /MBU/05/2020 tentang Antisipasi Skenario The New Normal BUMN yang menganjurkan agar per hari ini (26/05/20) para karyawan Badan Usaha Milik Negara yang berusia dibawah 45 tahun dapat bekerja di kantor kembali.
Kenaikan ini terjadi di tengah banyaknya sentimen negatif selama liburnya IHSG. Dari Benua Kuning, Amerika Serikat dan China kembali rusuh setelah Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan Washington telah terinfeksi "virus politik" dan terus menyerang China.
"Sudah menjadi perhatian kami bahwa beberapa kekuatan politik di AS menyabotase hubungan China-AS, dan mendorong kedua negara kami pada perang dingin baru," katanya kepada wartawan, dilansir dari AFP, Senin (25/05/20).
Pernyataan ini dikeluarkan Yi merespons cuitan Presiden AS Donald Trump pada Kamis (21/05/20) yang mengatakan bahwa China sedang mengkampanyekan disinformasi yang sangat masif agar saingannya pada pemilihan Presiden AS November mendatang Joe Biden berhasil menang.
Menurut Trump apabila Joe Biden nanti terpilih niscaya China akan mendapat kerjasama dagang yang lebih menguntungkan seperti tahun-tahun sebelumnya.
Selain itu Hong Kong kembali panas oleh gelombang demonstrasi karena masyarakat menolak rencana China secara langsung memberlakukan undang-undang keamanan nasional di kota tersebut.Unjuk rasa hari Minggu kemarin (24/05/20) merupakan yang terbesar sejak COVID-19 dimulai
Para pengunjuk rasa membuat blokade jalan dan melemparkan payung, botol air dan benda-benda lainnya, kata polisi, seraya menambahkan bahwa mereka menanggapi dengan gas air mata "untuk menghentikan aksi kekerasan" dan melakukan lebih dari 120 penangkapan.
Tidak mau ketinggalan kabar buruk juga datang dari Benua Biru yang berupa laporan data dari kantor statistik Destatis Jerman pada hari Senin (25/5/2020) menunjukkan bahwa ekonomi Jerman kuartal pertama (Q1-2020) mencatat penurunan terbesar sejak krisis keuangan hingga memasuki resesi karena pandemi virus corona.
Produk domestik bruto (PDB) Jerman terkontraksi 2,2% pada kuartal pertama dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. PDB turun 2,3% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada kuartal pertama berdasarkan kalender dan penyesuaian harga, kata Destatis.
Ini adalah penurunan terbesar kedua sejak penyatuan Jerman, menyusul penurunan 4,7% pada kuartal pertama 2009, kata Destatis.
Dari dalam negeri, virus Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Selama 14 hari terakhir, rata-rata pertumbuhan kasus corona di Tanah Air adalah 3,39% per hari jauh diatas rata-rata global yaitu 2,05% per hari.
Sementara dari bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street pada penutupan perdagangan Jumat kemarin (Sabtu pagi waktu Indonesia) bervariasi. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun tipis 0,1%, Nasdaq naik 0,4%, dan S&P 500 terapresiasi 0,2%.
Untuk perdagangan hari Senin kemarin, Wall Street libur untuk memperingati Hari Veteran (Memorial Day).
Pada 09:05 WIB Indeks kontrak berjangka Dow Jones di AS, Dow Futures terpantau naik sebesar 1,39% pada pagi hari ini.
Investor asing kembali mencatatkan aksi beli bersih hari ini, sejumlah Rp 30 miliar di pasar reguler.Saham yang paling banyak dibeli asing pagi ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang sahamnya dibeli bersih asing sebanyak Rp 40 miliar.
Sedangkan mayoritas bursa Asia dipantau menguat, Hang Seng Index Hong Kong naik sebesar 1,75%,Nikkei Jepang terapreasi sebesar 2,03%, sedangkan STI Singapore terbang sebesar 1,15%,
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp) Next Article Jadi 'Korban' Corona, IHSG Ambles 6,9%, Asing Masih Kabur!