Menanti Kepastian Soal Vaksin Corona, Begini Arah IHSG

Monica Wareza, CNBC Indonesia
26 May 2020 08:27
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Di akhir perdagangan pekan lalu, Rabu (20/5/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 0,06% di level 4.545,95 poin. Setelah itu pasar keuangan Indonesia ditutup selama tiga hari bursa dan kembali dibuka pagi ini.

Kendati indeks mengalami koreksi, investor asing mencatatkan aksi beli bersih sejumlah Rp 45 miliar di pasar reguler.

Sentimen negatif datang dari keraguan akan laporan kesuksesan vaksin Moderna Inc juga jadi penyebab lain. Stat News melaporkan sejumlah pakar tidak yakin dengan klaim perusahaan bioteknologi itu.

Pasalnya Moderna tidak melampirkan data, hanya kata-kata saja. Padahal dalam pembuktian penelitian, data menjadi sangat penting.


Untuk perdagangan hari ini, Selasa (26/5/2020) sentimen akan datang dari ketegangan Amerika dan China.

Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan Presiden Trump kembali menuangkan bensin di tengah tengah hubungannya antara Amerika dan China, yang dimana Trump mengatakan bahwa China merupakan negara yang berada di belakang terkait dengan penyalahgunaan informasi dan propaganda terhadap Amerika dan Eropa.

Sementara itu, Senat Amerika pada akhirnya turut menyetujui undang undang pada hari Rabu kemarin terkait dengan Perusahaan China seperti Alibaba Group dan Baidu yang dapat dilarang untuk terdaftar di bursa saham Amerika.

Semua perusahaan China yang terdaftar di Amerika mungkin akan terkena dampaknya dalam kurun waktu beberapa tahun mendatang, hal ini lah yang membuat ombak baru setelah adanya wabah virus corona.

Sementara itu, dari dalam negeri, Reliance Sekuritas mengatakan Bank Dunia telah meminta pemerintah Indonesia untuk merumuskan strategi fiskal yang baik untuk "meratakan kurva utang" dan mempertahankan kepercayaan pasar keuangan ketika utang meningkat di tengah wabah Covid-19.

Rasio utang domestik terhadap produk domestik bruto Indonesia akan naik menjadi 37% tahun ini, dari 29,8% pada akhir tahun lalu, didorong oleh peningkatan pinjaman untuk menutupi defisit anggaran yang melebar dan untuk mengatasi perlambatan ekonomi dan pertukaran rupiah tingkat depresiasi.



Dari segi teknikal, Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan indeks masih terus berlanjut dalam sideways market 4.400-4.900, dengan candle-candle doji berkepanjangan. Perhatikan level support 4.400 yang masih teruji dan potensial breakdown.

MNC Sekuritas menyebutkan saat ini terdapat dua skenario indeks, Pada skenario I, diperkirakan IHSG saat ini sedang berada di wave 3 dari wave [C], sehingga IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya dengan target 4.150-4.300, terlebih jika menembus support 4.393-4.441.

Pada skenario kedua, apabila ternyata IHSG menguat ke atas 4.660 dan 4.726, maka diperkirakan IHSG saat ini sudah berada di akhir wave (b) dari wave [b], sehingga IHSG berpeluang menguat untuk menuju area 4.720-4.780.

Diperkirakan hari ini indeks akan bergerak di kisaran support 4.500 dan 4.393 serta resisten di 4.600 dan 4.726.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular