
Dow Futures Melemah Jelang Rilis Klaim Pengangguran AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (21/5/2020) melemah, di tengah kecenderungan investor untuk memilih rehat dulu dari aksi borong aset-aset berisiko menjelang rilis klaim pengangguran baru.
Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average turun dan mengindikasikan bahwa indeks acuan bursa utama nasional tersebut bakal melemah hingga 150 poin. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq-100 juga tertekan.
Sepanjang pekan berjalan, saham yang bakal diuntungkan dari pelonggaran karantina wilayah (lockdown) telah naik signifikan, seperti Apple, Disney dan McDonald. Indeks S&P 500, Nasdaq dan Dow Jones tercatat menguat masing-masing sebesar 3,7%, 4% dan 3,7% sejak Senin.
Saham-saham berbasis teknologi digital juga mendapat berkah seperti misalnya Facebook dan Amazon karena keduanya sukses menarik lebih banyak pengguna untuk memanfaatkan jasa digital untuk keperluan sehari-hari dan pengiriman barang.
Beberapa negara bagian di AS bakal melonggarkan lockdown, misalnya Connecticut bakal mengizinkan warganya makan di restoran asal berkonsep terbuka (outdoor). New York juga melaporkan rencana pelonggaran di tengah penurunan angka infeksi Covid-19.
Harapan perbaikan juga muncul dari uji coba vaksin anti-corona oleh emiten farmasi AS yakni Moderna, meski kemudian STAT News melaporkan bahwa pengumumanĀ soal hasil sementara uji vaksin tersebut semestinya tidak langsung dianggap serius karena minim data pendukung.
"Pasar secara umum telah mendapat dukungan dari berita pengobatan dan vaksin yang positif dan melengkapi optimisme pembukaan kembali perekonomian," tulis Perencana Pasar LPL Research Ryan Detrick dalam laporan risetnya, sebagaimana dikutip CNBC International.
Namun, pelaku pasar menemukan alasan untuk mengambil posisi jual pada hari ini, karena Departemen Tenaga Kerja AS bakal merilis data awal klaim asuransi pengangguran tepat pada saat pembukaan pasar.
Ekonom dalam polling Dow Jones memperkirakan pemerintah akan mengumumkan pelemahan tambahan klaim baru pengangguran, yakni menjadi sebanyak 2,4 juta selama sepekan kemarin.
Pada pekan sebelumnya, angka klaim pengangguran mingguan menembus 2,9 juta orang, sehingga total penganggur di Negara Adidaya tersebut mencapai 36,5 juta orang atau terburuk dalam sejarah AS.
TIM RISET CNBC INDONESIA(ags/ags) Next Article Dow Futures Naik Tipis, Bursa AS Berpeluang Dibuka Menyamping